Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Didemo Ribuan Warganya, Ini Profil Raja Thailand Dikenal Punya Banyak Selir, Kaya & Suka Hura-hura

Aktivis pro-demokrasi mengatakan Thailand mundur dari monarki konstitusional yang didirikan ketika kekuasaan absolut kerajaan berakhir pada 1932.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Didemo Ribuan Warganya, Ini Profil Raja Thailand Dikenal Punya Banyak Selir, Kaya & Suka Hura-hura
Foxnews
Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn atau Raja Rama X duduk di singgasana bersama Ratu Suthida sementara Sineenat Wongvajirapakdi merangkak saat prosesi penobatan selir. (foxnews) 

The Crown tidak menjalankan mal tetapi mengumpulkan jumlah sewa yang tidak diketahui dari operator mereka, Siam Piwat, yang juga membuka mal mewah senilai 1,7 miliar dollar AS (Rp24 triliun), IconSiam, tahun lalu di tanahnya sendiri.

Bersenang-senang di Jerman

Raja Vajiralongkorn kini berusia 68 tahun.

Dengan keempat istri dan selir kerajaan dia dan rombongannya lebih sering menghabiskan waktu di Jerman.

Dari negara itu, dia bahkan membawa 2 unit militer di bawah komandonya dan mengubah hukum yang mengizinkan dirinya memerintah dari luar negeri.

Hal itu mendapat protes dari Jerman dengan Menteri Luar Negerinya, Heiko Maas menyatakan bahwa Raja Thailand tidak berhak menggelar kegiatan pemerintahan di negara mereka.

Kembali pada soal Biro Properti Mahkota (CPB), pada tahun 2017, 9 bulan usai Vajiralongkorn naik takhta, UU yang disahkan parlemen yang didominasi militer menempatkan aset CPB "di bawah kebijaksanaan Yang Mulia."

Raja Thailand Vajiralongkorn
Raja Thailand Vajiralongkorn (AFP / Panupong Changchai)
BERITA TERKAIT

Suatu kebijakan yang menghentikan peraturan sebelumnya di mana raja bisa membelanjakan pendapatan biro tersebut sesuka hati tapi menyerahkan keputusan pembelian dan penjualan kepada dewan direksi.

Raja Vajiralongkorn bahkan menyingkirkan menteri keuangan dan direktur jenderal biro yang sudah lama berdiri dari dewan dan melantik sekretaris pribadinya, seorang pria berusia 69 tahun tanpa latar belakang keuangan atau ekonomi, sebagai ketua dan beberapa loyalis lainnya sebagai anggota.

“Asumsinya pasti bahwa raja sekarang adalah pembuat keputusan utama,” kata Tom Felix Joehnk, seorang penulis dan ekonom yang berbasis di Bangkok.

Meski kini dikenakan pajak, Vajiralongkorn telah mempertahankan kepemilikan saham perusahaan dan secara umum melanjutkan pendekatan konservatifnya terhadap aset tanah.

Aset tersebut mencakup beberapa lingkungan yang paling dicari di Bangkok, di sepanjang Sungai Chao Phraya dan di distrik komersial Silom dan Sukhumvit.

Tetapi menurut jurnal yang ditulis Porphant sebanyak 93 persen dari tanah yang tidak "menghasilkan" disewakan dengan harga “jauh lebih rendah dari harga pasar” kepada masyarakat kumuh, lembaga negara, sekolah, yayasan dan lainnya yang memiliki hubungan khusus dengan kerajaan.

Bahkan termasuk kedutaan pemerintah AS yang selama beberapa dekade menyewa sebuah rumah megah tertutup berwarna biru yang dikelilingi oleh rerumputan hijau hanya seharga "beberapa ratus dollar" menurut Joehnk.

Dengan semua aset dan kebijakan otoriter itu, tak heran rakyat Thailand ingin menuntut reformasi dalam monarki dan meminta transparansi keuangan Raja Maha Vajiralongkorn.

Sumber: Tribunnews.com/Reuters/Kompas.com/Intisari 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas