Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendeta Ortodoks Yunani Ditembak di Luar Gereja di Lyon, Prancis

Seorang pendeta Ortodoks Yunani terluka parah dalam penembakan yang berlangsung di luar gereja kota Lyon, Prancis.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pendeta Ortodoks Yunani Ditembak di Luar Gereja di Lyon, Prancis
Philippe Desmazes/AFP
Penembakan di Lyon, Prancis - Petugas keamanan dan darurat di Lyon di lokasi di mana seorang penyerang bersenjatakan senapan melukai seorang pendeta Ortodoks. 

Perasaan Pendeta di Gereja Ortodoks Yunani Lainnya

Secara terpisah, Antoine Callot, pendeta di gereja Ortodoks Yunani di Lyon mengatakan kepada AP, komunitas Ortodoks Yunani di sana belum menerima ancaman apa pun.

Tetapi, Callot menerangkan, dia segera meminta polisi untuk memberikan perlindungan dan keamanan di gerejanya setelah aksi penembakan tersebut.

"Kami cemas dan sedih. Ini benar-benar mengerikan," katanya.

"Sekarang, kita perlu bersembunyi dan berhati-hati," ungkapnya.

Baca juga: Soal Peristiwa di Kota Nice, Jokowi: Indonesia Mengecam Keras Pernyataan Presiden Prancis Macron

Baca juga: Presiden Jokowi : Indonesia Mengecam Terjadinya Kekerasan di Paris dan Nice Prancis

PM Jean Castex Kerahkan Pasukan Militer

Perdana Menteri Jean Castex menegaskan kembali janji pemerintah untuk mengerahkan pasukan militer di tempat-tempat keagamaan dan sekolah.

Berita Rekomendasi

Dia mengatakan, orang Prancis dapat "mengandalkan bangsanya untuk mengizinkan mereka menjalankan agama mereka dengan aman dan bebas sepenuhnya".

Tidak ada yang menjaga gereja yang menjadi target di Lyon pada hari Sabtu, atau gereja di Nice pada hari Kamis.

Baca juga: 4 Hal yang Diketahui tentang Serangan Pisau di Gereja Nice, Prancis

Serangan yang Tuai Kecaman 

Lebih jauh, Kementerian Luar Negeri Yunani mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami mengutuk serangan terhadap seorang pendeta Ortodoks asal Yunani di dekat Gereja Kabar Sukacita di Lyon, Prancis."

Uskup Agung Ieronymos, Kepala gereja Ortodoks Yunani, mengecam "kengerian yang menentang logika manusia".

"Ekstremis intoleran dan fanatik, fundamentalis kekerasan dan kematian menggunakan agama sebagai peluru yang mengarah pada inti kebebasan dan terutama kebebasan berkeyakinan orang lain," katanya kepada wartawan di ibukota Yunani, Athena.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengutuk "tindakan keji di Lyon".

Baca juga: Bandara di Prancis Ini Kini Jadi Bandara Tersibuk di Eropa

Dia menambahkan dalam sebuah cuitan bahwa "di Eropa, kebebasan hati nurani dijamin untuk semua dan harus dihormati, kekerasan tidak dapat ditoleransi dan harus dikutuk."

Sementara, Presiden Parlemen Uni Eropa David Sassoli mengatakan bahwa "Eropa tidak akan pernah tunduk pada kekerasan dan terorisme."

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas