Presiden Iran: Kebijakan AS Yang Penting, Bukan Siapa yang Jadi Presiden
Namun bagi Iran, kata Rouhani, Presiden berikutnya di Washington harus menghormati perjanjian dan hukum internasional.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI -- Presiden Iran Hassan Rouhani angkat suara atas hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang digelar pada Selasa (3/11/2020) waktu setempat.
Rouhani menegaskan, pada Rabu (4/11/2020), hasil pemilu AS tidak penting bagi Iran.
Namun bagi Iran, kata Rouhani, Presiden berikutnya di Washington harus menghormati perjanjian dan hukum internasional.
"Bagi Teheran, kebijakan pemerintahan AS berikutnya yang penting. Bukan siapa yang memenangkan pemilu AS," tegascRouhani dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi Iran, seperti dilansir Reuters, Rabu (4/11/2020).
Baca juga: Profil Melania Trump, Istri Donald Trump yang Seorang Mantan Model
Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden telah berjanji akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dengan enam kekuatan, jika Iran kembali mematuhinya.
Presiden Donald Trump meninggalkan kesepakatan itu pada 2018 dan mengganti sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.
Sebagai pembalasan, Iran secara bertahap mengurangi kepatuhan terhadap ketentuan kesepakatan.
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Sindir Donald Trump, Petahana Kok Ngomongnya Pemilu Curang?
"Kami ingin dihormati, tidak dikenakan sanksi (oleh Amerika Serikat). Tidak peduli siapa yang memenangkan pemilu AS ... Bagi kami, kebijakan dan prinsip adalah penting," kata Rouhani.
Trump telah mengatakan dia ingin mencapai kesepakatan baru dengan Teheran yang akan membahas program rudal Iran dan dukungan untuk proksi regional di Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman.
Iran telah mengesampingkan negosiasi apa pun, kecuali AS yang pertama kali kembali ke kesepatan.(Reuters)