Presiden Sementara Peru, Manuel Merino, Mengundurkan Diri usai 5 Hari Menjabat
Presiden sementara Peru Manuel Merino mengundurkan diri menyusul protes yang berlangsung hampir sepekan di Peru, Minggu (15/11/2020).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
Para pengunjuk rasa, partai oposisi, dan masyarakat sipil menyebut penggulingan Vizcarra sebagai kudeta legislatif dan menolak untuk mengakui Merino sebagai presiden baru.
Di antara mereka yang menyerukan pengunduran diri Merino adalah Wali Kota Lima Jorge Muñoz, pemenang Hadiah Nobel dan tokoh berpengaruh Peru Mario Vargas Llosa, dan Majelis Nasional Gubernur Regional Peru.
Baca juga: Sudah 2 Kali Presiden Peru Copot Menteri Kesehatan Gara-gara Tak Mampu Urus Covid-19
Peru Kerap Ganti Presiden
Untuk diketahui, Merino menjadi presiden ketiga Peru dalam waktu kurang dari lima tahun.
Vizcarra menjabat pada 2018 setelah mantan Presiden Pedro Pablo Kuczynski mengundurkan diri di tengah tuduhan korupsi dan impeachment (pemakzulan).
Saat itu, Vizcarra adalah Wakil Presiden Kuczynski.
Dalam pidato terakhirnya pada Minggu, Merino mengatakan semua anggota kabinet telah mengajukan tawaran pengunduran diri saat krisis berlangsung.
Tetapi ia berniat untuk mempertahankan para menteri sampai situasi beres untuk menghindari terciptanya kekosongan kekuasaan.
Menurut kantor pers negara Andina, sekira delapan menteri kabinet dipastikan mengundurkan diri antara Sabtu dan Minggu.
Setelah pengunduran diri Merino, Kongres menyerukan sesi pleno pada Minggu, untuk membahas pengangkatan presiden berikutnya.
Pemilihan presiden Peru dijadwalkan pada April tahun depan.
Satukan Negara
Sebagai pengganti Vizcarra, Merino berjanji untuk menyatukan negara.
Tetapi, dalam lima hari kepemimpinannya, dia menghadapi reaksi langsung dari para pengkritik yang mengira badan legislatif melakukan kudeta .