Trump Diminta Menyerah oleh Politisi Partainya, Sebut Presiden Memalukan hingga Setop Main Golf
Tekanan dari Partai Republik agar presiden petahana AS Donald Trump mengakui kekalahan atas Joe Biden semakin tumbuh belakangan ini.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Tekanan dari Partai Republik agar presiden petahana AS, Donald Trump, mengakui kekalahan atas Joe Biden semakin tumbuh belakangan ini.
Dilansir Newsweek, Trump melakukan segala upaya hukum untuk menggugat hasil pemilu.
Namun, sejak pemilu hingga saat ini, dia tetap bungkam dengan pertanyaan pers.
Sejak mayoritas media mengumumkan kemenangan Biden sekitar 15 hari lalu, Trump menulis cuitan mengklaim adanya penipuan pemilu.
Namun, presiden belum menjawab satu pertanyaan pun dari wartawan sejak hari itu.
"Ini adalah keheningan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Presiden Amerika Serikat," kata pembawa acara CNN, Brian Stelter, pada Minggu (22/11/2020).
Trump bukan satu-satunya tokoh dari pemerintahannya yang menahan diri untuk menjawab pertanyaan pers.
Meskipun gelombang ketiga Covid-19 melonjak di sebagian besar negara bagian, Wakil Presiden Mike Pence, kepala Satuan Tugas Coronavirus Gedung Putih, juga belum menjawab pertanyaan dari media.
Baca juga: Sama-sama dari Partai Republik, Gubernur Maryland Serang Trump Soal Covid-19
Baca juga: Hakim Pennsylvania Tolak Gugatan Hukum Donald Trump Perkara Surat Suara, Sebut Tuduhan Spekulatif
Di sisi lain, politikus Partai Republik makin banyak yang mendesak Trump mengakui kemenangan Joe Biden akhir pekan ini.
Bahkan hakim Pennsylvania, salah satu negara bagian utama dalam suara elektoral, pada Sabtu (21/11/2020) menolak gugatan tim kampanye Trump.
Gubernur Maryland, Larry Hogan, mendesak Trump untuk menyerah saja daripada bermain golf.
Sindiran ini muncul setelah Trump menyebutnya RINO (Republican In Name Only) di Twitter pada Minggu.
"Jika Anda telah melakukan pekerjaan Anda, gubernur Amerika tidak akan dipaksa untuk berjuang sendiri untuk menemukan tes di tengah pandemi, seperti yang berhasil kami lakukan di Maryland," jawab Hogan.
"Berhenti bermain golf dan kebobolan."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.