Presiden Terpilih AS ‘Joe Biden’ Perkenalkan Enam Pejabat Pemegang Pos Penting di Kabinet
Presiden terpilih (AS) Joe Biden memperkenalkan sejumlah orang yang akan memegang enam pos penting di Kabinet pemerintahannya dengan Kamala Harris.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
Biden mengatakan timnya, yang mencakup orang kepercayaaannya, Antony Blinken menjadi calon Menteri Luar Negeri AS, akan merealisasikan apa yang digambarkan presiden terpilih sebagai "pemikiran lama dan kebiasaan yang tidak berubah" dalam pendekatannya terhadap hubungan luar negeri.
"Ini adalah tim yang mencerminkan fakta, ‘Amerika telah Kembali’, siap untuk memimpin dunia, tidak mundur dari itu, sekali lagi duduk di puncak, siap untuk menghadapi musuh-musuh kita dan tidak menolak sekutu kita, siap untuk berdiri untuk nilai-nilai kita," kata Biden pada acara di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, seperti dilansir Reuters, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Profil Para Anggota Kabinet Joe Biden, Dipenuhi Nama-nama dari Pemerintahan Obama
Baca juga: Kabinetnya Didominasi Mantan Orang Obama, Joe Biden: Ini Bukan Masa Jabatan Obama yang Ketiga
Dunia jauh berubah sejak Demokrat terakhir menguasai Gedung Putih empat tahun lalu. China sedang semakin meningkat dan berani, Rusia telah berusaha untuk lebih menegaskan pengaruhnya, pengaruh AS telah memudar karena telah menarik diri dari berbagai kesepatan dan otoritas moral Amerika telah dirusak oleh gejolak di dalam negeri.
Kebijakan luar negeri AS di bawah pemerintahan Biden kemungkinan akan mengambil lebih banyak pendekatan multilateral dan diplomatik yang bertujuan memperbaiki hubungan Washington dengan sekutu utama dan mengejar jalur baru pada isu-isu seperti perubahan iklim.
TRANSISI BERGERAK MAJU
Biden telah bergerak cepat untuk membentuk timnya dan membuat pilihan Kabinet setelah mengalahkan Trump, yang telah melancarkan gugatan hukum untuk mencoba membatalkan hasil pemilu AS, yang secara keliru mengklaim pemilu curang.
Biden mengatakan timnya telah dapat mulai berkoordinasi dengan pemerintahan Trump tentang keamanan nasional, pandemi virus corona dan rencana distribusi vaksin sejak mendapat lampu hijau pada Senin (23/112020) untuk upaya transisi formal.
Para kritikus mengatakan penolakan Trump untuk menerima hasilnya melemahkan kemampuan pemerintahan yang masuk untuk memerangi pandemi virus corona yang semakin intensif yang telah menewaskan sekitar 259.000 orang Amerika dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.(BBC/Reuters)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.