Langkah Pertama Joe Biden saat Masuk Gedung Putih: Kampanyekan 100 Hari Memakai Masker
Presiden terpilih Joe Biden berencana untuk meminta warga Amerika memakai masker selama 100 hari pertamanya di Gedung Putih
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
3. Masker wajib dan lebih banyak APD
Biden mengatakan akan bekerja dengan gubernur dan wali kota setempat untuk mewajibkan penggunaan masker di depan umum.
Sebuah studi pemodelan Oktober menunjukkan, jika 95 persen orang Amerika mengenakan masker, lebih dari 100.000 nyawa dapat diselamatkan dari Covid-19.
Tim Biden juga mengatakan akan menangani masalah dengan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan.
Beberapa penelitian menunjukkan, terjadi kekurangan yang parah pada APD diri sejak awal 2020, dan beberapa kekurangan menjadi lebih buruk, menurut analisis American Hospital Association pada bulan September.
Seringkali, staf medis dan panti jompo harus menggunakan kembali sarung tangan, masker, dan peralatan pelindung lainnya.
Serikat pekerja, National Nurses United, memperkirakan lebih dari 1.700 pekerja perawatan kesehatan telah meninggal dalam pandemi.
Antara Maret dan Mei, 6 persen dari semua pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 adalah petugas kesehatan, menurut laporan CDC bulan Oktober.
Meskipun pemerintahan Trump telah mengklaim menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk meningkatkan produksi APD, analisis non-partisan pada bulan September menemukan bahwa hal itu jarang dilakukan.
Biden mengatakan dia akan menggunakan kekuatan itu untuk memastikan stok pasokan nasional terisi penuh.
Ia juga berjanji akan membantu menciptakan produk yang dibuat sendiri oleh Amerika sehingga AS tidak bergantung pada negara lain.
Selain mendorong Kongres untuk mengeluarkan paket darurat guna membantu sekolah membayar persediaan pandemi, pemerintahan Biden akan membuat "paket restart" untuk membantu usaha kecil membayar peralatan pelindung dan kaca plexiglass.
4. Dorongan untuk 'panduan berbasis bukti yang jelas serta konsisten'
Pemerintahan Biden juga mengatakan akan mendorong CDC untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam memberikan panduan khusus kepada masyarakat tentang kapan bisnis mereka perlu ditutup.
Kritikus Trump mengatakan, CDC telah dikesampingkan demi membuka kembali ekonomi.
Tim Biden mengatakan akan membuat Dasbor Pandemi Nasional sehingga orang dapat mengukur sendiri, secara real time, berapa banyak penyakit yang ada di daerah mereka.
Namun tingkat data seperti itu sulit ditemukan.
Biden juga akan membentuk Satuan Tugas Disparitas Ras dan Etnis Covid-19 yang akan menjadi Satuan Tugas Penyakit Menular Disparitas Rasial permanen setelah pandemi yang akan mengatasi masalah disparitas dalam sistem kesehatan masyarakat.
Komunitas kulit hitam, Hispanik dan Indian Amerika memiliki tingkat infeksi dan rawat inap yang jauh lebih tinggi.
5. Bergabung kembali dengan WHO
Pemerintahan Trump secara resmi memulai proses pengunduran diri dari Organisasi Kesehatan Dunia pada Juli.
Biden mengatakan dia akan membangun kembali hubungan AS dengan WHO.
Pemerintahan Biden juga mengatakan pihaknya berencana untuk memperluas jajaran pengawasan CDC, sehingga para detektif penyakitnya dapat melihat ancaman serupa di masa depan.
Selama pemerintahan Trump, PREDICT, program pelacakan patogen yang mencari ancaman penyakit di masa depan seperti virus corona, telah dibubarkan.
Biden berkata dia akan meluncurkannya kembali.
Biden juga mengatakan akan memulihkan Direktorat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk Keamanan Kesehatan Global dan Biodefense, yang sebelumnya diubah oleh pemerintahan Trump menjadi organisasi lain pada tahun 2018.
Direktorat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dibuat oleh pemerintahan Obama pada tahun 2016 untuk membantu mengelola ancaman seperti Ebola.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)