PM Belanda Mark Rutte Dianggap Tutupi Dukungan Belanda ke Kelompok Teroris di Suriah
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte secara terang-terangan menghentikan penyelidikan dukungan Belanda untuk kelompok bersenjata di Suriah.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, DENHAAG – Sebuah kolom cukup panjang karya jurnalis kawakan Belanda, Eric van de Beek, membeber bagaimana pemerintah Belanda menutupi dukungan mereka ke kelompok teroris di Suriah.
Ulasan kolumnis Eric van de Beek itu diunggah laman media Rusia, Sputniknews.com, Minggu (6/12/2020).
Kisah ini melengkapi laporan-laporan jurnalis independen yang konsisten melaporkan keterlibatan barat mendalam di tengah konflik Suriah.
Van de Beek tinggal di Belanda. Ia belajar jurnalisme di Universitas Windesheim di Zwolle dan filsafat di Universitas Amsterdam.
Selama bertahun-tahun, dia menyumbangkan artikel ke bagian ekonomi, keuangan, sains, dan budaya di mingguan Belanda terkemuka, Elsevier.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia berkonsentrasi pada politik internasional dan menerbitkan buku tentang berita palsu di media arus utama Belanda.
Dia kritis terhadap kebijakan unilateralisme dan intervensi militer, serta pendukung kuat tegaknya aturan hukum internasional.
Lewat tulisannya, Van de Beek menyebutkan, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte secara terang-terangan menghentikan penyelidikan dukungan Belanda untuk kelompok bersenjata di Suriah.
Dalam sebuah jumpa pers yang terekam di televisi Belanda, Mark Rutte mendapat tekanan tajam seorang jurnalis saluran televise nasional.
Baca juga: Pengakuan Febri Ramdani, Menyesal ke Suriah, Tertipu Propaganda ISIS di Medsos
Baca juga: Polisi Tangkap Mahmut Ozden, Amir ISIS Turki yang Diduga Siapkan Teror
Peristiwa semacam ini menurut Beek belum pernah terjadi di Belanda. Pers biasanya memperlakukan Perdana Menteri secara terhormat.
"Kami telah mendengar Anda menghalangi mosi di parlemen untuk memulai penyelidikan eksternal yang independen terhadap dukungan Belanda terhadap pemberontak Suriah," kata wartawan itu.
"Bisakah Anda menjelaskan mengapa Anda tidak menginginkan penyelidikan seperti itu?" cecarnya.
Pertama, Rutte bereaksi seolah-olah dia tidak tahu apa yang dibicarakan jurnalis itu, tetapi ketika ditanya lagi, dia menjawab dia tidak yakin tentang hal itu.
Tapi dia berpikir pemerintah memang telah menyarankan untuk tidak melakukan mosi tersebut. Jawaban itu menggelitik si wartawan untuk bertanya lagi.