Biden Tunjuk Lloyd Austin Pimpin Pentagon, 'Menhan Kulit Hitam Pertama AS dalam 200 tahun'
Presiden terpilih AS dari Partai Demokrat Joe Biden telah memilih mantan Jenderal Lloyd Austin sebagai Menteri Pertahanan negara itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden telah memilih mantan Jenderal Lloyd Austin sebagai Menteri Pertahanan negara itu.
Namun yang menjadi catatan adalah Austin telah pensiun dari dinas tersebut sejak empat tahun lalu, ini berarti ia akan membutuhkan pembebasan dari kongres AS.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (10/12/2020), Biden secara resmi mengumumkan Austin sebagai pilihannya untuk memegang jabatan Menteri Pertahanan AS pada hari Rabu kemarin.
Ia menyebut mantan jenderal itu sebagai orang yang tepat untuk menempati posisi tersebut dalam sejarah Amerika pada saat ini.
Baca juga: Iran Siap Genjot Produksi Minyak, Antisipasi Dimulainya Pemerintahan Joe Biden
Baca juga: Kabinet Joe Biden: Xavier Becerra Ditunjuk jadi Menteri Kesehatan AS
"Austin merupakan seorang jenderal bintang empat dan ia akan menjadi 'orang Afrika-Amerika pertama' yang memimpin Departemen Pertahanan AS sejak lebih dari 200 tahun silam," kata Biden.
Austin, yang pensiun dari militer pada 2016 lalu tentunya membutuhkan pembebasan dari Kongres untuk mengambil peran tersebut, yang biasanya membutuhkan tujuh tahun bagi orang yang telah berada di luar angkatan bersenjata.
Mantan jenderal itu saat ini duduk di dewan kontraktor pertahanan AS Raytheon.
Biden pun meminta agar Austin segera mendapatkan pembebasan agar bisa membangun kembali aliansi Amerika dan membantu mengakhiri perang.
"Penggunaan kekuatan adalah alat terakhir di sistem kami untuk melindungi keamanan nasional, bukan menjadi hal yang utama. Pemahaman mendalam Austin tentang Pentagon akan membantu mereformasi Departemen Pertahanan," tegas Biden.
Sementara itu, mantan Menteri Pertahanan pemerintahan Presiden AS saat ini Donald Trump, James Mattis sebelumnya juga membutuhkan pembebasan untuk bisa bergabung dalam pemerintahan Trump.
Mattis saat itu lolos dalam penilaian majelis Kongres secara mudah, meskipun sebagian kecil dari senator Partai Demokrat menolak untuk mendukungnya.
Sementara untuk Austin, ada tiga anggota Demokrat yang enggan mendukungnya, dua diantaranya yakni Senator Massachusetts Elizabeth Warren dan Senator Connecticut Richard Blumenthal.
Mereka menegaskan bahwa mereka tidak akan mendukung pembebasan untuk Austin.