Pemerintah AS Hukum Lima Pejabat Turki, Ankara Bakal Melawan Washington
Turki mengutuk dan menolak keputusan Washington ini. Ankara menegaskan siap menerima risiko hubungan AS-Turki memburuk pada titik terendah.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA – Pemerintah AS menjatuhkan sanksi terhadap sekurangnya lima pejabat tinggi Turki, terkait pembelian sistem rudal pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Sanksi yang diumumkan Senin (14/12/2020) waktu Washington itu meliputi pengawasan dan pembatasan transaksi keuangan terhadap mereka-mereka yang dikenai hukuman tersebut.
Turki mengutuk dan menolak keputusan Washington ini. Ankara menegaskan, mereka siap menanggapi, termasuk jika hubungan AS-Turki memburuk pada titik terendah.
Menlu AS Mike Pompeo saat mengumumkan sanksi itu meyakinkan Turki tetap sekutu penting AS, dan menyatakan harapan negara itu akan mengambil langkah-langkah menyelesaikan perselisihan dengan menyingkirkan system rudal S-400-nya.
“Saya juga mendesak Turki untuk segera menyelesaikan masalah S-400 dengan berkoordinasi dengan Amerika Serikat. Turki adalah sekutu yang berharga dan mitra keamanan regional yang penting bagi AS,” kata Pompeo.
“Kami berusaha melanjutkan sejarah kerja sama sektor pertahanan produktif selama puluhan tahun dengan menghilangkan hambatan kepemilikan S-400 Turki sesegera mungkin," lanjut Pompeo.
Turki, tambah Pompeo, telah berulang kali diperingatkan pada tingkat tertinggi, pembelian sistem S-400 akan membahayakan keamanan teknologi dan personel militer AS.
Turki Dikeluarkan dari Daftar Pembeli Jet Siluman F-35
Belanja tiu juga memberikan dana besar untuk sektor pertahanan Rusia, serta akses Rusia ke angkatan bersenjata Turki dan industri pertahanan mereka.
Pompeo menyarankan Turki mempertimbangkan (senjata) alternatif, sistem yang dapat dioperasikan NATO untuk memenuhi persyaratan pertahanannya.
Pompeo mengatakan, belanja rudal S-400 dari Rusia itu menyebabkan AS mengeluarkan Turki dari program pembelian jet tempur F-35.
Atas perkembangan ini, Kemenlu Turki menyatakan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, yang kemungkinan berdampak negatif pada hubungan kedua negara.
Selain itu, Turki tidak akan menahan diri untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memastikan keamanan nasionalnya. Kementerian tak merinci tindakan apa yang diperlukan.
Ankara juga menolak pembenaran AS untuk sanksi sehubungan dengan ancaman yang diduga diajukan ke NATO terkait pembelian sistem rudal S-400 itu. Klaim tersebut dianggap tidak memiliki dasar.