Nilai Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Tembus Rp 282,7 Juta
Harga bitcoin tahun ini dilaporkan melonjak 400 persen dari titik terendah sekira 3.600 dolar Amerika (Rp 50 juta) pada Maret 2020.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Nilai mata uang digital bitcoin mencapai rekor tertinggi pada Rabu (16/12/2020) waktu setempat.
Nilai tukar bitcoin mencapai 20.000 dolar Amerika atau Rp 282,7 juta.
Harga bitcoin tahun ini dilaporkan melonjak 400 persen dari titik terendah sekira 3.600 dolar Amerika (Rp 50 juta) pada Maret 2020.
Seperti diketahui, aksi jual di pasar keuangan global dipicu oleh pandemi virus corona yang merebak di seluruh dunia.
Baca juga: Praktisi: 2021 Momentum Baik Berinvestasi di Bitcoin
Baca juga: Bitcoin Diproyeksikan Akan Menguat Sampai Rp 282 Juta pada 2021
Analis mengatakan, tak seperti lonjakan sebelumnya, pendorong harga bitcoin utama tampaknya lebih banyak investor institusional yang membeli cryptocurrency.
Pada Rabu (16/12/2020), cryptocurrency naik lebih dari enam persen dan mencapai 20.632 dolar Amerika (Rp 291,6 juta).
Nilai tersebut memperpanjang kemenangan beruntun tahun ini, di tengah meningkatnya minat di antara perusahaan investasi besar yang tertarik pada potensi keuntungan cepat.
Mengutip The Guardian, Kepala Eksekutif deVere Group Nigel Green, perusahaan yang mengoperasikan pertukaran bitcoin angkat bicara.
"Mereka tertarik dengan keuntungan yang ditawarkan kelas aset digital saat ini, tetapi yang lebih penting, potensi masa depan yang besar, yakni penawaran," papar Green.
"Beberapa institusi terbesar di dunia, di antaranya perusahaan pembayaran multinasional dan raksasa Wall Street, semakin menumpuk ke dalam kripto, pada gilirannya meningkatkan minat konsumen," ucapnya.
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Rp270 Juta, Ini Faktor Pemicunya
Baca juga: Aplikasi Ini Beri Kemudahan untuk Berinvestasi Bitcoin dan Ethereum
Jatuh Bangun Nilai Bitcoin
Pada Desember 2017 lalu, reli dalam bitcoin naik lebih dari 900 persen mendekati 20.000 dolar Amerika.
Namun, para pemimpin keuangan global dan ekonom memberi peringatan.
Bitcoin kemudian jatuh di bawah 7.000 dolar Amerika pada awal Februari 2018.
Tetapi, The Guardian menulis, nilai bitcoin tak pernah turun menjadi nol, seperti yang diprediksi beberapa analis saat itu.
Minat investor telah tumbuh pada bitcoin sebagai cara potensial untuk melindungi dari kenaikan inflasi.
Ayush Ansal, kepala investasi Crimson Black Capital, sebuah hedge fund mengatakan, minat publik terhadap bitcoin akan diperbarui selama Natal.
Setelah berada di gurun sejak bull run yang terkenal di akhir 2017, crypto dan bitcoin," katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)