Bom Hantam Mobil Anggota Parlemen Afghanistan, Tewaskan 9 Wanita dan Anak-anak
Bom mobil menargetkan anggota parlemen Afghanistan Khan Mohammad Wardak. Sebanyak 9 orang tewas akibat ledakan ini.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Rekaman televisi menunjukkan setidaknya dua mobil terbakar, dengan asap hitam tebal mengepul. Kelompok bersenjata ISIL (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas berbagai serangan di Kabul dalam beberapa bulan terakhir.
Termasuk serangan ke sebuah universitas yang menewaskan 50 orang, sebagian besar mahasiswa. ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di pangkalan utama AS di Afghanistan Sabtu lalu.
Menurut juru bicara NATO dan pejabat Afghanistan, tidak ada korban dalam serangan roket oleh ISIS tersebut.
Pemerintah Afghanistan dan Taliban telah mengadakan pembicaraan damai yang bertujuan untuk mengakhiri perang.
Negosiasi digelar di Doha, Qatar selama lebih dari dua bulan. Namun berbagai peristiwa berdarah di Afghanistan tak kunjung berhenti.
Pembicaraan dimulai September, menyusul kesepakatan penting AS-Taliban yang berisi komitmen penarikan pasukan asing dari Afghanistan.
AS setuju menarik semua pasukan dari Afghanistan pada Mei 2021, dengan imbalan jaminan keamanan dan komitmen dari Taliban untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Kabul.
Namun, terlepas dari pembicaraan itu, ibu kota Afghanistan telah dilanda gelombang kekerasan mematikan dalam beberapa bulan terakhir.
Awal pekan ini, Jenderal Mark Milley, Kepala Staf Gabungan AS, mengadakan pertemuan tanpa pemberitahuan dengan para pemimpin Taliban di Doha.
Ia membahas aspek militer dari perjanjian AS-Taliban Februari 2020. Doha menjadi lokasi negosiasi karena Taliban memiliki kantor perwakilan di negara itu.
Setelah berbicara dengan Taliban, Milley terbang ke Kabul untuk berkonsultasi dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Dia mengatakan, dia menekankan kepada kedua belah pihak perlunya segera mengurangi tingkat kekerasan di seluruh negeri.(Tribunnews.com/Aljazeera/Sputniknews/xna)