Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dalam Rekaman Telepon, Trump Tekan Pejabat Georgia untuk Batalkan Kekalahannya

Donald Trump menekan pejabat pemilu Georgia "mencarikannya" cukup suara untuk membatalkan kekalahan dari partai Demokrat Joe Biden.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Dalam Rekaman Telepon, Trump Tekan Pejabat Georgia untuk Batalkan Kekalahannya
Kolase Tribunnews (Instagram @joebiden @realdonaldtrump)
(Kiri) Joe Biden dari Partai Demokrat dan (Kanan) Donald Trump dari Partai Republik 

TRIBUNNEWS.COM,WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menekan pejabat pemilu Georgia "mencarikannya" cukup suara untuk membatalkan kekalahan dari partai Demokrat Joe Biden di negara bagian selatan tersebut.

Hal itu terungkap dalam rekaman telepom berdurasi satu jam yang diterbitkan oleh media AS pada hari Minggu (3/1/2021) waktu setempat seperti dilansir Reuters, Senin (4/1/2021).

Tekanan Trump itu ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger, sesama politikus dari partai Republik, datang ketika beberapa sekutu Trump dalam Kongres AS berencana untuk menyatakan keberatan dengan sertifikasi formal kemenangan Biden pada Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Rekaman Suara Trump Minta Pejabat Georgia Memenangkannya Viral, Trump: Saya Hanya Ingin 11.780 Suara

Mantan wakil presiden era Obama menang dengan margin 306-232 di Electoral College negara bagian, dan dengan lebih dari 7 juta suara secara keseluruhan.

Sejuah ini Trump selalu bersikeras, kekalahannya dari Joe Biden dalam pemilu 3 November adalah hasil dari kecurangan.

Tetapi klaim itu telah ditolak secara luas oleh pejabat pemilu negara bagian dan federal dan sejumlah pengadilan.

Pada panggilan telepon, yang dirilis oleh Washington Post itu, Trump berulang kali menekan Raffensperger untuk menyatakan bahwa Trump telah memenangkan lebih banyak suara daripada Biden.

Berita Rekomendasi

"Yang ingin saya lakukan adalah ini: Saya hanya ingin mencari 11.780 suara, yang lebih banyak dari yang kita miliki," kata Trump, menurut rekaman suara.

"Tidak ada yang salah dengan mengatakan, Anda tahu, bahwa Anda telah menghitung ulang.”

Baca juga: Trump Adakan Pesta Tahun Baru Mewah di Mar-a-Lago, Tiketnya Seharga Rp 13,9 Juta Per-Orang

Negara melakukan tiga penghitungan surat suara terpisah, menghasilkan dua sertifikasi resmi kemenangan Biden.

Hasil akhir menunjukkan Biden memenangkan 11.779 suara lebih banyak daripada Trump.

Raffensperger dan penasihat umum kantornya menolak pernyataan Trump dan memberi tahu presiden mengandalkan teori konspirasi yang telah dibantah,  dan tersebar di media sosial tentang pemilu yang adil dan akurat.

Gedung Putih menolak berkomentar.

Kantor Raffensperger tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar mengenai hal tersebut.

Baca juga: Soal Peringatan Kematian Qassem Soleimani, Iran Sebut Trump Cari Alasan untuk Menyerang

Bob Bauer, seorang penasihat senior Biden, mengatakan rekaman itu menangkap "keseluruhan, cerita memalukan tentang serangan Donald Trump terhadap demokrasi Amerika."

Selama panggilan telepon itu, Trump secara bergantian bersukacita, menghina dan mengancam Raffensperger ketika dia mencoba meyakinkannya untuk membatalkan hasilnya.

"Kami memenangkan pemilu dan tidak adil untuk mengambilnya dari kami seperti ini, dan itu akan sangat merugikan dalam banyak hal," kata Trump.

 "Saya pikir Anda harus mengatakan bahwa Anda akan memeriksanya kembali."

Sejak kekalahannya dalam pemilu, Trump telah mendorong para pendukung untuk mengadakan unjuk rasa jalanan yang sesekali berujung pada kekerasan.

Baca juga: Akhirnya Trump Teken RUU Bantuan Corona dan Paket Stimulus

Raffensperger dan pekerja pemilu lainnya di seluruh negeri telah menghadapi pelecehan dan ancaman, dengan beberapa bersembunyi demi keselamatan mereka.

"Ada gejolak di Georgia dan tempat-tempat lain - Anda bukan satu-satunya. Kami memiliki negara bagian lain yang saya percaya kami akan segera membalikkan keadaan," kata Trump.

Bahkan jika Trump telah memenangkan 16 suara Electoral College di Georgia, ia masih akan kalah dari Biden, yang akan dilantik ke kantor pada 20 Januari 2021.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas