Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Iran: Peristiwa di Capitol Hill Bukti Demokrasi Barat Rapuh dan Rentan

Rouhani mengatakan penyerbuan simpatisan Presiden AS Donald Trump ke Capitol Hill, menunjukkan betapa lemahnya demokrasi Barat.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Presiden Iran: Peristiwa di Capitol Hill Bukti Demokrasi Barat Rapuh dan Rentan
Stringer / Sputnik / Sputnik melalui AFP
Pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS saat rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS di Capitol Hill, di Washington, Amerika Serikat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan penyerbuan simpatisan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Capitol Hill, menunjukkan betapa lemahnya demokrasi Barat.

Berbicara pada hari Kamis waktu setempat, ia menyampaikan kecamannya terhadap demokrasi Barat.

Rouhani bahkan menyarankan para pemimpin masa depan AS 'belajar' dari apa yang terjadi pada Rabu kemarin, saat protes berujung kekerasan yang berlangsung di Capitol Hill menyebabkan empat orang tewas.

Baca juga: Kongres Sahkan Kemenangan Joe Biden-Kamala Haris Sebagai Presiden dan Wapres Baru Amerika Serikat

"Apa yang kami lihat di Amerika Serikat menunjukkan betapa rapuh dan rentannya demokrasi Barat. Sayang sekali 'tanah dibiarkan subur' hanya untuk populisme, meskipun ada kemajuan dalam sains dan industri," kata Rouhani.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (7/1/2021), ia kembali menyampaikan kerusakan yang menurutnya dilakukan oleh Presiden AS di dunia internasional, terutama menyalahkan Trump atas 'serangan hebat' ke Suriah, Palestina, dan Yaman.

Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: FBI Diminta Selidiki Donald Trump yang Memohon Suara Tambahan di Georgia

Tanpa basa-basi, Rouhani menggambarkan Trump sebagai 'orang sakit jiwa' dan menyebut populisme Trump yang harus disalahkan.

Berita Rekomendasi

Dirinya pun berharap pemerintahan baru AS akan dapat kembali pada hukum yang mengedepankan kepentingan Amerika serta orang-orang di seluruh dunia.

"Mereka yang akan mengambil alih kekuasaan di Gedung Putih harus menebus kesalahan dan mengembalikan identitas rakyat Amerika, yang merupakan bangsa yang hebat, ke tempat mereka yang sebenarnya," tegas Rouhani.

Pendukung Trump bentrok dengan polisi dan pasukan keamanan saat mereka menyerbu Capitol AS di Washington, DC pada 6 Januari 2021. Pendukung Donald Trump menyerbu sesi Kongres yang diadakan untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Joe Biden.
Pendukung Trump bentrok dengan polisi dan pasukan keamanan saat mereka menyerbu Capitol AS di Washington, DC pada 6 Januari 2021. Pendukung Donald Trump menyerbu sesi Kongres yang diadakan untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Joe Biden. (Olivier DOULIERY / AFP)

Sebelumnya, pada hari Rabu lalu, protes berujung aksi kekerasan terjadi setelah simpatisan Trump memaksa masuk ke Capitol Hill dan melakukan pendudukan.

Akibatnya, seorang wanita ditembak mati dan tiga lainnya tewas dalam kondisi darurat medis selama kerusuhan.

Padahal Trump telah menjanjikan 'transisi yang tertib' setelah Kongres AS menyatakan kemenangan Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas