PSBB Jepang Mulai 8 Januari Hingga 7 Februari 2021, PM Suga Minta 70 Persen Pekerja Telework
Deklarasi Darurat Siaga Satu (PSBB) Jepang khususnya Tokyo, Saitama, Chiba dan Kanagawa akan berlaku mulai Jumat (8/1/2021) sampai dengan 7 Februari.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan mengumumkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jepang pada Kamis (7/1/2021) sore nanti.
Deklarasi Darurat Siaga Satu (PSBB) Jepang akan diberlakukan khususnya Tokyo, Saitama, Chiba dan Kanagawa dan berlaku mulai Jumat (8/1/2021) sampai dengan 7 Februari 2021.
"PSBB akan diumumkan Kamis sore. Namun kami juga meminta kerja sama dari perusahaan dengan tujuan mengurangi jumlah orang yang bekerja hingga 70 persen, dengan melakukan telework (online) yang akan menjadi pilar tindakan," ungkap PM Jepang Yoshihide Suga, Rabu (7/1/2021).
PM Jepang juga menambahkan, jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Tokyo, Saitama, Chiba dan Kanagawa tidak berkurang, berada pada level yang sangat tinggi, dan perlu untuk mengirim pesan yang lebih kuat.
Baca juga: Kamis Besok Deklarasi Darurat Jepang Dimulai Disertai Badai Salju Lebat
"Saya akan mengeluarkan pernyataan darurat berdasarkan hal-hal yang sangat memprihatinkan tersebut," kata Suga.
Pagi ini sebuah "komite penasihat" yang terdiri dari para ahli penyakit menular telah mengadakan rapat. Demikian pula empat gubernur melakukan rapat untuk menentukan peraturan dalam PSBB tersebut.
Mulai sore inilaporan dan pertanyaan akan diadakan di Komite Pengarah DPR baik majelis rendah maupun majelis tinggi.
Setelah selesai dengan parlemen, PM Suga akan membuat deklarasi di markas penanggulangan pandemi Corona di kantor PM Jepang mengenai PSBB dan aturannya.
Berdasarkan deklarasi ini, pemerintah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah terbatas, seperti langkah-langkah untuk mengurangi risiko penularan di restoran, untuk meminimalkan dampaknya terhadap perekonomian.
Ada kemungkinan besar semua restoran diharuskan tutup jam 8 malam, dua jam lebih cepat dari sebelumnya.
Kemudian, untuk meningkatkan efektivitas sekaligus mengubah peraturan pemerintah, maka nama restoran yang tidak merespon permintaan memperpendek jam kerja yang dibuat oleh gubernur, akan dapat diumumkan, sekaligus memperluas biaya kerja sama kepada pelaku usaha yang merespon permintaan tersebut.
Kebijakannya adalah menetapkan subsidi 60.000 yen per hari. Selain menyerukan untuk tetap berada di rumah jika tidak perlu dan mendesak.
Baca juga: Indonesia Larang Kedatangan WNA, Duta Besar Jepang Kenji Kanasugi Terbang ke Jakarta 15 Januari
"Kami telah memutuskan untuk membatasi penyelenggaraan acara hingga setengah dari kapasitas atau harus kurang dari 5.000 orang," ungkap sumber Tribunnews.com di Pemda Tokyo, Kamis (7/1/2021).
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com