Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusuh di Capitol: Trump Janjikan Transisi yang Damai setelah Kongres Sahkan Kemenangan Joe Biden

Trump menjanjikan transisi yang damai setelah kongres sahkan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres Amerika Serikat.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Rusuh di Capitol: Trump Janjikan Transisi yang Damai setelah Kongres Sahkan Kemenangan Joe Biden
MANDEL NGAN / AFP
Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan saat dia naik ke Air Force One sebelum berangkat dari Dobbins Air Reserve Base di Marietta, Georgia pada 4 Januari 2021. Trump menjanjikan transisi yang damai setelah kongres sahkan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021). 

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan negaranya "sangat terganggu dan sedih" atas insiden kekerasan di Washington.

"Kekerasan tidak akan pernah berhasil mengesampingkan keinginan rakyat," cuitnya.

Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne menyatakan keprihatinan yang mendalam atas situasi tersebut.

"Peralihan kekuasaan secara damai adalah fundamental bagi demokrasi - harus berlanjut dan akan terus berlangsung. Kami mengikuti perkembangan dengan cermat dan pikiran kami bersama rakyat Amerika," katanya.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau soal insiden Capitol AS.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau soal insiden Capitol AS. (IG Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau)

Mantan Presiden AS

Mantan Presiden AS, George W Bush, dan istrinya, Laura, mengatakan mereka muak dan patah hati melihat insiden kerusuhan Gedung Capitol AS.

Bush mengatakan tindakan itu "dilakukan oleh orang-orang yang hasratnya telah dibakar oleh kepalsuan dan harapan palsu".

Mantan Presiden AS George Bush soal insiden di Capitol AS.
Mantan Presiden AS George Bush soal insiden di Capitol AS. (DAVID GANNON / AFP)
Berita Rekomendasi

Ap News melaporkan, sedangkan, Bill Clinton mengatakan serangan itu dipicu oleh "politik racun" Trump.

"Kerusuhan itu disulut oleh Donald Trump dan pendukungnya yang paling bersemangat, termasuk banyak orang di Kongres, untuk membatalkan kekalahannya dalam hasil pemilu," kata Clinton.

Pendahulu Trump, mantan Presiden Barack Obama, menyalahkan Trump karena menghasut kekerasan, dan menyebut insiden kerusuhan sebagai "momen penghinaan dan aib besar bagi bangsa."

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas