Mike Pence Tolak Laksanakan Amandemen ke-25 untuk Mencopot Donald Trump dari Gedung Putih
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence menentang rencana pelaksanaan Amandemen ke-25 untuk sesegera mungkin mencopot Donald Trump dari jabatannya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence menentang rencana pelaksanaan Amandemen ke-25 untuk sesegera mungkin mencopot Donald Trump dari jabatannya.
Dilansir Mirror, wakil pemimpin Republik yang memegang kekuasaan untuk mencabut tugas presiden itu, mengatakan dalam sebuah surat kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi pada hari Selasa (12/1/2021) bahwa ia menentang tindakan semacam itu.
"Saya tidak percaya bahwa tindakan seperti itu ada di kepentingan terbaik Bangsa kita atau konsisten dengan Konstitusi kita," tulis Pence.
Di bawah Amandemen ke-25, jika wakil presiden dan mayoritas kabinet menyatakan presiden tidak layak menjabat, presiden bisa segera disingkirkan dan wakil presiden penjabat sebagai presiden.
Baca juga: DPR AS Berencana Berikan Vote untuk Pemakzulan Donald Trump, Sepekan Pasca Rusuh di Capitol
Sebelumnya, Pelosi mengancam akan memakzulkan Donald Trump jika Pence tidak bergerak untuk mengaktifkan Amandemen ke-25.
Dilansir USA Today, Ketua DPR Nancy Pelosi memaparkan langkah-langkah yang mereka rencanakan untuk mencopot Trump dalam sebuah surat kepada rekan-rekannya pada hari Minggu (10/1/2021).
Pada hari Senin, Pemimpin Mayoritas Steny Hoyer, akan meminta persetujuan dengan suara bulat untuk "Resolusi Raskin," yang meminta Wapres Mike Pence untuk mengumpulkan Kabinet dan mengaktifkan Amandemen ke-25.
Jika DPR tidak menerima persetujuan Amandemen ke-25, Demokrat akan memberikan suara untuk tindakan pemakzulan pada hari Selasa.
"Kami meminta Wakil Presiden untuk merespon dalam waktu 24 jam setelah resolusi tersebut disahkan," kata Pelosi.
"Dalam melindungi Konstitusi dan Demokrasi kami, kami akan bertindak dengan segera, karena Presiden ini merupakan ancaman bagi keduanya," tulis Pelosi.
Baca juga: Ketua DPR AS Ancam Memakzulkan Donald Trump akibat Rusuh di Capitol, Analis Sebut Ada 2 Hambatan
Baca juga: Trump Memilih Tak Datang, Mike Pence Akan Hadiri Pelantikan Presiden Terpilih Joe Biden
"Seiring berlalunya waktu, kengerian serangan yang sedang berlangsung terhadap demokrasi kita yang dilakukan oleh Presiden ini semakin intensif dan begitu juga kebutuhan segera untuk bertindak."
Pelosi mengatakan kepada program "60 Minutes" CBS News pada hari Minggu bahwa dia lebih memilih Amandemen ke-25 daripada pemakzulan.
"Yah, saya suka Amandemen ke-25 karena itu bisa menyingkirkan dia (Trump). Dia keluar dari kantor, "katanya.
"Tapi ada dukungan kuat di Kongres untuk memakzulkan presiden untuk kedua kalinya."