Trump Tak Punya Medsos Lagi, Akun Youtubenya Juga Ditangguhkan selama Seminggu dan Konten Dihapus
Youtube menangguhkan kanal milik Presiden AS Donald Trump kurang lebih selama semunggu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Facebook dan Instagram langsung menutup akun Trump hingga masa jabatannya berakhir.
Baca juga: Mike Pence Tolak Laksanakan Amandemen ke-25 untuk Mencopot Donald Trump dari Gedung Putih
Baca juga: Saham Twitter Anjlok Usai Blokir Akun Donald Trump Secara Permanen
Sementara itu, Twitter memblokir akun orang nomor satu di AS untuk selamanya atau permanen.
Situs lain, termasuk Reddit dan Snapchat juga telah melarang Trump.
Platform belanja online Shopify juga telah menarik toko Trump dari platformnya.
Perusahaan seperti Apple dan Google juga telah melarang Parler, situs jejaring sosial yang populer di kalangan pendukung Trump, dari toko aplikasi mereka.
Situs Parler juga offline minggu ini setelah Amazon berhenti menyediakan layanan hosting kepada perusahaan.
"Minimal tujuh hari adalah langkah pertama yang penting dan perlu oleh YouTube, dan kami berharap mereka akan menjadikannya permanen," kata Jim Styer, CEO perusahaan pemeringkat media Common Sense Media.
"Meskipun mengecewakan bahwa dibutuhkan serangan yang dipicu oleh Trump terhadap Capitol untuk sampai di sini, tampaknya semua platform utama akhirnya mulai melangkah dan menanggapi masalah penting ini dengan serius dan pembuat kebijakan serta publik berkomitmen untuk menahannya," katanya.
Partai Republik Ingin Trump Dicopot
Diketahui pasca rusuh di Capitol, sejumlah politikus Partai Republik menginginkan Trump dicopot dari jabatannya.
Setidaknya empat politisi Partai Republik mengatakan pada Selasa (12/1/2021), mereka akan bergabung dengan Partai Demokrat dalam pemungutan suara untuk memakzulkan Presiden Donald Trump.
Pemungutan suara ini diambil karena Wakil Presiden, Mike Pence, menolak manuver konstitusional untuk mengusir Trump.
DPR pada Rabu (13/1/2021) siap meloloskan pasal pemakzulan yang menuduh Trump menghasut pemberontakan dalam pidato kepada para pengikutnya pekan lalu.
Itu terjadi sebelum massa menyerbu Gedung Kongres yang mengakibatkan lima orang tewas.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani/Srihandriatmo Malau)