Menuju Masyarakat Dekarbonisasi 2050, Menteri KLH Jepang Diskusi dengan Pelajar
Sebanyak 23 orang dari enam kelompok pemuda berpartisipasi dalam pertukaran pendapat, termasuk organisasi bernama Friday for the Future.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk mewujudkan "masyarakat dekarbonisasi" (karbon dioksida nol) pada tahun 2050 di Jepang, kaum muda bertukar pendapat secara online dengan Menteri Lingkungan Hidup Jepang Shinjiro Koizumi, Jumat (15/1/2021).
"Kita ingin membuat mekanisme untuk mencerminkan pendapat generasi muda dalam kebijakan," kata menteri Shinjiro Koizumi kepada para pelajar Jepang.
Sebanyak 23 orang dari enam kelompok pemuda berpartisipasi dalam pertukaran pendapat, termasuk organisasi bernama "Friday for the Future," yang dipicu oleh aktivis lingkungan Swedia Greta Toonberg.
Baca juga: Meja Kerja Banyak Dicari Karyawan di Jepang untuk WFH, Harganya Rp 8,7 Juta
"Saya ingin terlebih dulu mendapatkan satu petunjuk untuk memasukkan suara setiap orang yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim ke dalam kebijakan dan orang-orang muda membuat rekomendasi dan pendapat tentang kebijakan tersebut," kata Menteri Koizumi.
Di antara mereka, ada pendapat yang menyerukan jalan ke luar dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang mengeluarkan karbon dioksida.
"Sulit untuk menghentikan metode pembangkit listrik yang sangat ekonomis karena tindakan perubahan iklim. Ini mungkin tidak cukup untuk semua orang, tetapi saya ingin memajukan kebijakan langkah demi langkah," kata dia.
Baca juga: 31 dari 310 Pasien Covid-19 di Klaster RS Umum Toda Jepang Meninggal
Selain itu, banyak anak muda yang hadir meminta mekanisme untuk merefleksikan pendapat generasi muda dalam kebijakannya.
"Ada juga dewan Kementerian Lingkungan Hidup, jadi saya bertanya-tanya bagaimana kami bisa menerima suara Anda nantinya," ujarnya.
Sementara itu Forum bisnis BBB bagi WNI di Jepang juga punya perhatian besar pada bisnis lingkungan hidup di Jepang yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Para WNI di Jepang bebas bergabung ke Forum bisnis BBB tanoa biaya, dengan jaringan di 47 Prefektur nantinya.
Cukup hanya dengan mengirimkan foto Zairyu Card beserta nomor telepon Jepang, nomor Whatsapp dan menuliskan alamat domisili saat ini dengan kodepos ke email: bbb@jepang.com