China Eksekusi Mati Bangkir Top karena Terima Suap Rp 3,6 Triliun dan Kumpul Kebo dengan Selingkuhan
China pada Jumat (29/1/2021) mengeksekusi mati seorang mantan bankir top karena kasus suap dan bigami.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Amnesty International memperkirakan China merupakan negara algojo teratas secara global.
Ribuan orang dieksekusi dan dijatuhi hukuman mati setiap tahun.
Xiaomin dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman awal bulan ini.
Pengadilan Tianjin memutuskan dia memiliki "niat jahat yang ekstrem" dan menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri.
Dia juga dinyatakan bersalah karena melakukan bigami.
Xiaomin kedapatan tinggal bersama seorang wanita, layaknya pasangan suami istri dalam waktu yang lama.
Baca juga: Biden Tegaskan Komitmen AS dengan Jepang, Termasuk Pulau yang Diklaim China
Baca juga: POPULER Internasional: PM Inggris Diminta Mengundurkan Diri | China Kirim Jet Tempur ke Taiwan
Hubungan terlarang itu terjadi saat dia masih memiliki istri sah.
Bahkan dari hubungan bigaminya itu, dia telah dikaruniai anak.
Xiaomin diduga memanfaatkan posisinya untuk menggelapkan dana lebih dari 25 juta yuan atau USD 3,8 juta.
Itu merupakan dana publik antara tahun 2009 hingga 2018.
Runtuhnya karier cemerlang Lai Xiaomin dimulai pada April 2018 silam.
Kejahatannya terendus, dipecat dari pekerjaan, hingga posisi di Partai Komunis juga dicopot.
Beberapa pejabat tinggi partai dan pengusaha di China akhir-akhir ini memang mengalami kemerosotan kekayaan.
Ini karena Presiden Xi Jinping melakukan upaya menyisir potensi korupsi.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)