Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Ngancam Akan Bombardir Taiwan Jika Nekat Nyatakan Merdeka

China menyatakan, kemerdekaan bagi Taiwan berarti perang dan angkatan bersenjata China akan bertindak sebagai tanggapan atas provokasi asing.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in China Ngancam Akan Bombardir Taiwan Jika Nekat Nyatakan Merdeka
SCMP/Handout
Rudal JL-3 diluncurkan dari kapal selam China saat uji tembak yang tidak disebutkan waktunya. Rudal balistik ini memiliki jangkauan lebih dari 10.000 kilometer. 

China memandang Tsai sebagai sosok separatis yang bertekad pada kemerdekaan formal untuk Taiwan. Tsai mengatakan Taiwan adalah negara merdeka dan tidak ingin menjadi bagian dari Republik Rakyat China yang diperintah oleh Beijing.

China telah meningkatkan latihan militernya di dekat Taiwan sejak pemilihan ulang Tsai, menerbangkan jet-jet tempur ke ruang udara pulau dan berlayar di kapal perang di sekitar Taiwan.

Tsai mengatakan, Taiwan telah melakukan upaya terbesar untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan yang memisahkan Taiwan dengan China.

"Kami akan melanjutkan upaya-upaya ini, dan kami bersedia untuk terlibat dalam dialog dengan China dan memberikan kontribusi yang lebih konkret untuk keamanan regional," tambahnya.

Taiwan yang juga dikenal dengan nama Formosa adalah sebuah pulau yang terletak di lepas pantai tenggara China, antara Laut China Selatan dan Timur.

Imigrasi warga China ke Taiwan mulai pada abad ke-17. Pulau tersebut berada di bawah kendali China daratan setelah masa kolonial Belanda antara 1620-1620. Taiwan juga pernah diduduki Jepang antara 1895-1945.

Pada 1949, sekitar dua juta pendukung dari Partai Kuomintang (KMT) yang dipimpin Chiang Kai-shek melarikan diri ke Taiwan untuk mendirikan sebuah pemerintahan yang terpisah setelah kalah perang sipil menghadapi partai komunis pimpinan Mao Zedong.

BERITA TERKAIT

Chiang memerintah pulau tersebut sampai kematiannya pada 1975 dan kepemimpinnya diteruskan oleh putranya Chiang Ching-kuo pada 1978.

Pada 1987, Chiang Ching-kuo mencabut status darurat militer yang telah berlaku salama 38 tahun, hanya enam bulan sebelum kematiannya pada tahun berikutnya.

Pada tahun 1991, pemerintahan darurat yang berlangsung selama 43 pun berakhir dan secara sepihak mengakhiri keadaan perang dengan China. Lee Teng-hui, wakil Chiang, menggantikannya pada 1988.

Lee adalah warga asli Taiwan pertama yang menjabat sebagai presiden dan ia juga menjadi presiden pertama Taiwan yang terpilih secara demokratis pada 1996.

Lee lebih menekankan kondisi Taiwan sebagai kawasan kepulauan, bukan pada soal kemerdekaan yang membuat gusar China dan AS sempat mengirim di Armada Ketujuh setelah Beijing menembakkan rudal uji ke Selat Taiwan.

AS tetap menjadi merupakan pemasok utama senjata ke Taiwan, meski secara politik telah mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada 1979.

Pada 2000, Chen Shui-bian dari Partai Demokratik Progresif (DPP) yang pro-kemerdekaan, terpilih sebagai presiden Taiwan, mengakhiri dominasi 51 tahun Partai Kuomintang, sehingga hubungan dengan China menjadi lebih tegang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas