Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjalanan Politik Aung San Suu Kyi, Tokoh yang Ditahan Militer Myanmar

Perjalanan politik Aung San Suu Kyi, tokoh yang ditahan militer Myanmar dari dilarang menjadi presiden hingga menjadi penasihat negara.

Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Perjalanan Politik Aung San Suu Kyi, Tokoh yang Ditahan Militer Myanmar
Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan State Counsellor Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi (Daw Suu). Perjalanan politik Aung San Suu Kyi, tokoh yang ditahan militer Myanmar dari dilarang menjadi presiden. 

Empat tahun kemudian ia pergi ke Universitas Oxford di Inggris, ia belajar filsafat, politik, dan ekonomi.

Saat menjalankan pendidikannya di Oxford, Inggris, ia bertemu dengan calon suaminya yang merupakan seorang akademisi, Michael Aris.

Ia menikah dengan Michael Aris pada 1972 dan memiliki dua orang anak.

Ia menetap di Inggris untuk membesarkan kedua anak mereka, Alexander dan Kim.

Namun Myanmar tidak pernah jauh dari pikirannya.

Ketika ia tiba kembali di Rangoon (sekarang Yangon) pada 1988 untuk merawat ibunya yang kritis, Myanmar berada di tengah pergolakan politik besar.

Ribuan siswa, pekerja kantoran, dan biksu turun ke jalan menuntut reformasi demokrasi.

BERITA TERKAIT

Suu Kyi kemudian memimpin pemberontakan melawan diktator saat itu, Jenderal Ne Win.

Tahanan Rumah

Terinspirasi oleh kampanye tanpa kekerasan dari pemimpin hak-hak sipil AS, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi dari India, Suu Kyi mengorganisir aksi unjuk rasa dan melakukan perjalanan ke seluruh negeri, menyerukan reformasi demokrasi yang damai dan pemilihan umum yang bebas.

Namun demonstrasi tersebut diserang secara brutal oleh tentara, yang merebut kekuasaan dalam kudeta pada 18 September 1988.

Suu Kyi lalu ditempatkan di bawah tahanan rumah pada tahun berikutnya.

Selanjutnya, pemerintah militer mengadakan pemilihan nasional pada Mei 1990.

Pemilihan tersebut dimenangkan oleh partai NLD, yang dipimpin Suu Kyi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas