Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buang Sial, Banyak Warga Thailand Ganti Nama yang Lebih Menguntungkan

Mengubah nama dengan harapan dapat meningkatkan prospek masa depan mungkin terdengar ekstrem, tapi ini adalah praktik umum di Thailand.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Buang Sial, Banyak Warga Thailand Ganti Nama yang Lebih Menguntungkan
Hanny Naibaho/Unsplash
Suasana malam di Pattaya City, Thailand 

Namun di negara di mana upah minimum harian rata-rata sebesar Rp154.000, penggantian nama bukanlah prioritas bagi mereka yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan.

Bagaimana dengan persyaratan hukumnya?

Berbeda dengan banyak negara lain, proses pergantian nama di Thailand sangatlah mudah. Hanya dua dokumen yang dibutuhkan: salinan registrasi penduduk dan KTP - keduanya diganti di tempat.

Meskipun banyak pilihan untuk nama baru, undang-undang tentang nama perorangan di Thailand melarang pembuatan nama belakang yang mereplikasi nama yang sudah ada atau memiliki kesamaan dengan gelar yang dipegang oleh raja atau ratu.

Pengubah nama juga diharuskan memperbarui sejumlah dokumen resmi seperti paspor, SIM, dan rekening bank. Tetapi dengan janji adanya perbaikan prospek masa depan, banyak orang berpikir bahwa kerumitan ini sepadan.

Beberapa tahun setelah Nasipas memakai nama baru, dia mengatakan bahwa hidupnya telah membaik.

"Bahkan sekarang selama pandemi ketika agen real estat lain berjuang untuk mendapatkan komisi, saya merasa nyaman secara finansial dan tidak pernah merasa seperti saya tidak punya klien," katanya.

BERITA TERKAIT

Selain berganti nama, Nasipas membeli nomor ponsel dan plat nomor mobil 'keberuntungan'.

Dia juga mulai memakai jimat keberuntungan. "Saya tidak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya membuat hidup saya lebih baik," katanya.

Mungkinkah karena lebih berpikir positif?

Sarocha, sebaliknya, merasa kecewa setelah mengganti namanya menjadi Pachiraporn. Nama ini dinilai tidak mengubah hidupnya seperti yang dia harapkan.

Meski demikian, dia tetap optimis dengan langkah ganti nama yang telah ia ambil dan memutuskan untuk mencobanya lagi tiga tahun kemudian. Kali ini, perempuan berusia 30 tahun itu ingin meningkatkan prospek kariernya.

"Seorang teman yang bekerja di industri yang sama menghasilkan banyak uang setelah mengubah namanya. Dia merekomendasikan peramal ini yang sungguh ajib, jadi saya pikir, mengapa tidak?"

Sarocha mengatakan hidupnya "berkembang" setelah berganti nama untuk kedua kalinya, tetapi menambahkan bahwa perubahan nama bukanlah penyebab langsung perubahan hidupnya.

"Saya kini percaya pada Law of Attraction - pikiran Anda membawa apa yang Anda inginkan ke dalam hidup Anda. Apa yang Anda tanam secara mental, memicu alam bawah sadar untuk mengubah tujuan tersebut jadi nyata," katanya. (ae/yp)

Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas