Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buang Sial, Banyak Warga Thailand Ganti Nama yang Lebih Menguntungkan

Mengubah nama dengan harapan dapat meningkatkan prospek masa depan mungkin terdengar ekstrem, tapi ini adalah praktik umum di Thailand.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Buang Sial, Banyak Warga Thailand Ganti Nama yang Lebih Menguntungkan
Hanny Naibaho/Unsplash
Suasana malam di Pattaya City, Thailand 

TRIBUNNEWS.COM, THAILAND - Sarocha yang berusia dua puluh tahun merasa berada di titik terendah dalam hidupnya setelah mengalami serangkaian peristiwa "sial" terutama dalam kehidupan asmaranya.

Berharap bisa keluar dari siklus sakit hatinya dan akhirnya menemukan pria yang tepat, dia memutuskan mengganti nama yang lebih "menguntungkan" dapat mengubah peruntungannya.

"Setelah orang tua saya berpisah, saya mengalami serangkaian hubungan yang buruk. Saya pergi menemui peramal dan menemukan bahwa nama saya adalah masalahnya," kata Sarocha kepada DW.

Mengubah nama dengan harapan dapat meningkatkan prospek masa depan mungkin terdengar ekstrem, tapi ini adalah praktik umum di Thailand.

Beberapa orang Thailand bahkan memilih untuk mengubah nama depan dan belakang mereka secara bersamaan.

Baca juga: Selain Lagu Bang Jago, Ternyata Rakyat Myanmar Penikmat Lagu-lagu Indonesia, Ini Buktinya

Ada banyak alasan yang memaksa orang Thailand mengganti nama mereka, mulai dari masalah kesehatan kronis, hingga ke masalah keuangan atau karier yang mandek.

Orang Thailand dapat memutuskan untuk mengubah nama mereka saat masa kanak-kanak atau di kemudian hari sebagai orang dewasa.

Berita Rekomendasi

Kebanyakan dari mereka biasanya berkonsultasi dengan peramal atau biksu setempat untuk mendapatkan nama yang menguntungkan dan dibuat khusus bagi mereka.

Pakai metode astrologi tradisional

Ketika Somchart pertama kali tertarik pada astrologi, dia buru-buru mengganti namanya dan nama keluarganya dengan harapan dapat melejitkan keberuntungan mereka.

Setelah membaca teori dan adat istiadat, pria berusia 63 tahun itu menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan ketika memberikan nama bagi istri dan anak-anaknya.

"Mengganti nama dua atau tiga kali sama sekali tidak aneh. Saya punya beberapa teman yang telah mengganti nama mereka lima atau bahkan enam kali," kata Somchart kepada DW.

Di tempat lain, perubahan nama yang konstan mungkin saja membingungkan, tetapi orang Thailand biasanya dipanggil dengan nama panggilan yang diberikan saat mereka lahir.

Nama panggilan inilah yang tetap konstan dan biasanya sama sekali tidak berasal dari bagian nama depan. Sedangkan nama resmi hanya digunakan dalam situasi formal atau dokumen resmi.

Halaman
123
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas