Krisis Myanmar: Wanita Ditembak di Kepala, Dokter Sebut Dia Kehilangan Fungsi Otak
Kudeta militer di Myanmar menyebabkan gelombang protes dari masyarakat hingga berujung korban.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
YE AUNG THU/AF
Para pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada 8 Februari 2021.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Myanmar "memiliki hak untuk berkumpul secara damai."
"Kami mengulangi seruan kami kepada militer (Myanmar) untuk melepaskan kekuasaan, memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis, membebaskan mereka yang ditahan dan mencabut semua pembatasan telekomunikasi serta menahan diri dari kekerasan," ucapnya.
Price sebelumnya mengungkapkan bahwa permintaan AS untuk berbicara dengan Suu Kyi telah ditolak.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Militer Myanmar Gerebek dan Hancurkan Markas Besar Partai Aung San Suu Kyi di Yangon"
Berita Rekomendasi