Beberapa Warga Wuhan Masih Marah Terhadap Pemerintah Soal Covid-19, Sebagian Memilih Bungkam
Virus ini telah membunuh lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia dan menjungkirbalikkan ekonomi global.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
Ia menunjukkan bahwa keputusannya untuk menunggu itu didasarkan pada apa yang ia sebut sebagai catatan keamanan vaksin yang buruk di China.
Baca juga: Setahun Covid-19 Menyebar, Sejumlah Warga Wuhan Masih Marah Pada Pemerintah
Perlu diketahui, negara ini mengalami salah satu krisis kesehatan masyarakat terparah pada tahun 2018, saat produsen besar vaksin melanggar standar yang diterima dalam membuat setidaknya 250.000 dosis vaksin yang digunakan pada anak-anak.
"Saya pikir para pemimpin negara ini harus mencoba vaksinnya duluan. Tapi siapa tahu, yang mereka benar-benar gunakan adalah vaksin Pfizer, bukan vaksin domestik," jelas Yi.
Beberapa bulan setelah China memulai program vaksinnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) memberikan otorisasi penggunaan darurat pertama atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin pencegahan Covid-19 kepada raksasa farmasi AS, Pfizer Inc.
Setelah wawancara Zhang Yi dengan VOA pada tahun lalu, ia terpaksa melakukan perjalanan menjelang peringatan lockdown.
Ia menyebut itu sebagai ungkapan 'sedang bepergian' untuk menggambarkan metode memberangus perbedaan pendapat.
Chen Chen (27), karyawan sebuah perusahaan China
Chen mengatakan bahwa pada awal pemberlakuan lockdown, ia melacak jumlah kematian yang terus meningkat dari hari ke hari, sama seperti warga lainnya.
Dirinya menuduh pihak berwenang setempat menutupi apa yang terjadi pada hari-hari awal terjadinya wabah.
Namun kini, menurutnya, pemerintah melakukan pekerjaan yang luar biasa.
"Pada awalnya, semua orang menyalahkan pemerintah karena menyembunyikan informasi, membuat kami tidak siap untuk lockdown yang begitu parah. Tapi saya pikir mereka melakukan pekerjaan yang bagus untuk memperbaiki kesalahan itu," kata Chen kepada VOA.
Ia menambahkan bahwa hal itu dibuktikan pada April 2020, bisnis dilanjutkan Mei 2020, kemudian turis memadati Wuhan selama musim Hari Liburan Nasional pada Oktober 2020.
"Waktu tersulit di Wuhan telah berlalu. Saya pikir kita telah pulih sepenuhnya," kata Chen.
Bibi Chen, yang bekerja di rumah sakit dan sempat terinfeksi Covid-19, kini telah pulih kondisinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.