Cerita Pria saat Karantina di Inggris, Tak Sanggup Bayar Biaya Rp 33 Juta hingga Mogok Makan
Pria bernama Anthony Pium belakangan viral di Inggris karena berusaha melarikan diri dari hotel tempatnya dikarantina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Namun terlepas dari ini, orang yang menginap di hotel karantina di Inggris Raya diharuskan melakukan dua tes, satu pada hari kedua dan satu lagi pada hari kedelapan.
Pium mengatakan dia berharap mendapatkan bantuan hukum untuk membantu keluar dari hotel dan mengatakan dia memiliki bisnis.
Sebelumnya, foto Pium sedang mengangkat laptop berisi kalimat protes di balik kaca hotel viral di Inggris.
Dilansir Irvine Times dari PA, Pium mengatakan kopernya hilang di bandara sehingga ia tidak memiliki benda penting lagi.
Menurutnya staf hotel ceroboh dan sembrono soal tindakan pencegahan kebersihan.
"Saya benar-benar kesal, saya sangat frustrasi, dan saya merasa ini mengubah pandangan saya tentang bagaimana polisi dan pemerintah membantu orang-orang dalam krisis ini," jelas Pium kepada PA.
Pria 30 tahunan ini merasa kembali ke tempat tinggalnya, Inggris, lebih sengsara dibandingkan saat berada di Brasil.
Baca juga: Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Karena Corona, Satu Warga di Jakarta Timur Jadi Korban Banjir
Baca juga: Rentan Penularan, Ini Cara Buang Masker untuk yang Isolasi Mandiri di Rumah, Diberi Plastik Khusus
"Mereka menjebak saya di kamar dan, sejujurnya, itu adalah pengalaman terburuk dalam hidup saya," katanya.
"Barang bawaan seharusnya ada di sini pada sore hari (Kamis) tapi mereka tidak bisa menjaminnya, dan sementara itu saya harus tetap memakai pakaian yang sama dengan yang saya pakai selama penerbangan selama 15 jam."
"Ini sangat memalukan dan tidak higienis."
Pium bekerja sebagai agen perjalanan di Brasil, dia telah menjalani tes PCR dan dua kali tes antigen yang semuanya negatif.
Lebih lanjut pria ini bercerita ruangannya tidak memiliki sirkulasi udara yang baik dan dia tidak ingin jatuh sakit di sana.
"Satu atau dua dari mereka (staf atau petugas di hotel) bahkan tidak memakai masker," kata Pium.
"Saya belum melihat banyak hal lain yang melanggar pedoman selain dari jarak sosial, karena mereka tidak memiliki ukuran jarak sosial yang tepat," tambahnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)