Departemen Luar Negeri AS: Biden Bersedia Berbicara dengan Iran Soal Kembali ke Kesepakatan Nuklir
AS menyatakan bersedia terlibat dalam pembicaraan tentang kemungkinan kembali ke kesepakatan nuklir Iran 2015.

AS Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran pada 2018
Seperti diketahui, Trump mengumumkan pada 2018 bahwa AS akan menarik diri dari Joint Comprehensive Plan of Action, perjanjian 2015 antara Iran dan AS, China, Rusia, Inggris, Prancis dan Jerman.
Keluhan Trump tentang kesepakatan itu berpusat di sekitar "klausul saat matahari terbenam" - ketentuan akan berakhir pada 2030.
Setelah penarikan itu, Trump memberlakukan sanksi baru terhadap Iran, seolah-olah dengan harapan mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.
Baca juga: Wanita Ini Rekam Video Syur dengan Kekasihnya di Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir Lalu Dijual
Iran Hanya akan Terima Tindakan, Bukan Pembicaraan
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei angkat bicara terkait kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.
Khamenei menegaskan, Iran hanya akan menerima dan bereaksi terhadap tindakan pihak lain terhadap kesepakatan nuklir 2015.
Mengutip Al Jazeera, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu (17/2/2021), Khameni mengatakan, Iran mendengar pembicaraan dan kesepakatan tidak hanya dilanggar, tetapi juga sebaliknya.
"Kali ini hanya aksi. Jika kita melihat aksi dari sisi lain, kita juga akan puas dengan tindakan," katanya kepada masyarakat Tabriz.

Pada 2018 kemarin, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia.