Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Departemen Luar Negeri AS: Biden Bersedia Berbicara dengan Iran Soal Kembali ke Kesepakatan Nuklir

AS menyatakan bersedia terlibat dalam pembicaraan tentang kemungkinan kembali ke kesepakatan nuklir Iran 2015.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Departemen Luar Negeri AS: Biden Bersedia Berbicara dengan Iran Soal Kembali ke Kesepakatan Nuklir
Associated Press
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan tentang perawatan kesehatan, di Ruang Oval Gedung Putih, Kamis, 28 Januari 2021, di Washington. Terbaru, Departemen Luar Negeri AS: Biden Bersedia Berbicara dengan Iran Soal Kembali ke Kesepakatan Nuklir 

Iran Hanya akan Terima Tindakan, Bukan Pembicaraan

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei angkat bicara terkait kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.

Khamenei menegaskan, Iran hanya akan menerima dan bereaksi terhadap tindakan pihak lain terhadap kesepakatan nuklir 2015.

Mengutip Al Jazeera, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu (17/2/2021), Khameni mengatakan, Iran mendengar pembicaraan dan kesepakatan tidak hanya dilanggar, tetapi juga sebaliknya.

"Kali ini hanya aksi. Jika kita melihat aksi dari sisi lain, kita juga akan puas dengan tindakan," katanya kepada masyarakat Tabriz.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.  Terbaru, Terkait Kesepakatan Nuklir, Khamenei: Iran Hanya akan Terima Tindakan, Bukan Pembicaraan
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Terbaru, Terkait Kesepakatan Nuklir, Khamenei: Iran Hanya akan Terima Tindakan, Bukan Pembicaraan(Al Jazeera)

Pada 2018 kemarin, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia.

Setelah menarik diri, AS menerapkan sanksi keras terhadap Iran hingga saat ini.

Berita Rekomendasi

Pemerintahan baru AS saat ini, Joe Biden menyatakan ingin memulihkan kesepakatan nuklir tersebut.

Pada awal Februari, Khamenei mengatakan "kebijakan definitif" Iran tentang Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Kesepakatan itu secara resmi diketahui, AS harus mencabut sanksi terlebih dahulu karena secara sepihak melanggar kesepakatan.

Iran juga mengusulkan agar kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa dan kepala "koreograf" Komisi Gabungan JCPOA Josep Borrell kembali patuh di bawah kesepakatan oleh kedua belah pihak.

Pernyataan Khamenei itu dirilis ketika Iran ingin menghentikan implementasi sukarela dari Protokol Tambahan, yang memberikan otoritas inspeksi luas kepada pengawas nuklir PBB.

Sesuai undang-undang yang disetujui parlemen pada Desember, Iran akan membatasi, tetapi tidak menghentikan inspeksi mulai 23 Februari.

Baca juga: 80 Orang Cedera, Pembangkit Nuklir Fukushima Jepang Aman, Jalan Tol Joban Tohoku Ditutup Satu Jalur

Baca juga: Wanita Ini Rekam Video Syur dengan Kekasihnya di Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir Lalu Dijual

Foto satelit pada 11 Desember 2020 ini oleh Maxar Technologies menunjukkan pembangunan fasilitas nuklir Fordo Iran.   Terbaru, Terkait Kesepakatan Nuklir, Khamenei: Iran Hanya akan Terima Tindakan, Bukan Pembicaraan
Foto satelit pada 11 Desember 2020 ini oleh Maxar Technologies menunjukkan pembangunan fasilitas nuklir Fordo Iran. Terbaru, Terkait Kesepakatan Nuklir, Khamenei: Iran Hanya akan Terima Tindakan, Bukan Pembicaraan (AP)

Tidak Ada Ruang untuk Senjata Nuklir

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas