Penjualan Konbini Jepang Menurun Terus Selama 11 Bulan Terakhir Capai 815 Miliar Yen
Penurunan 11 bulan terus-menerus akibat pandemi Corona sehingga kini hanya mencapai 815 miliar yen.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penjualan konbini (convenience store) Jepang turun lagi 4,9% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Penurunan 11 bulan terus-menerus akibat pandemi Corona sehingga kini hanya mencapai 815 miliar yen.
"Penurunan jumlah pelanggan yang mengunjungi toko tersebut akibat dampak dari deklarasi keadaan darurat di 11 prefektur nasional menjadi penyebab penurunan penjualan konbini di Jepang selama 11 bulan berturut-turut ini," papar sumber Tribunnews.com Senin (22/2/2021).
Penjualan konbini bulan Januari 2021 di Jepang diumumkan oleh Asosiasi Waralaba Jepang Senin ini (22/2/2021) dengan nilai satu tahun hanya 815 miliar yen atau penurunan 4,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jumlah pelanggan yang mengunjungi toko tersebut menurun, terutama di pusat Tokyo.
Di sisi lain, karena ada lebih banyak kesempatan untuk makan di rumah sebelum makan di luar, banyak pelanggan yang membeli di toko makanan dan makanan beku.
Penjualan per kapita makanan beku itu meningkat 9,6% dari bulan yang sama tahun lalu, yang merupakan peningkatan yang tinggi.
Mengenai prospek masa depan Asosiasi Waralaba Jepang telah menganalisis bahwa meskipun keadaan darurat dicabut, gaya hidup akan berubah, seperti melakukan telework, sehingga situasi sulit akan terus berlanjut, terutama di toko-toko di pusat Tokyo.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang . Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com