Pejabat AS: Washington akan Amati Sikap Arab Saudi setelah Sanksi atas Pembunuhan Jamal Khashoggi
AS memutuskan untuk mengamati sikap Arab Saudi di massa depan, setelah jatuhkan sanksi terhadap beberapa orang yang terlibat pembunuhan Khashoggi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
"Ini (adalah) informasi yang diketahui pemerintah AS dan seusai arahan kepada komite serta anggota Kongres lebih dari satu tahun lalu," tegas pejabat itu.
Namun tiga nama yang pertama kali didaftarkan ODNI sebelumnya tidak disebutkan dalam laporan tentang kematian Khashoggi.
Gedung Putih merujuk permintaan komentar ke ODNI.
Baca juga: Intelijen AS: Putra Mahkota Arab Saudi Setuju Penyelidikan Pembunuhan Jamal Khashoggi
Nama-nama yang Hilang
Nama pertama dari tiga nama yang dihapus adalah Abdulla Mohammed Alhoeriny.
Menurut seseorang yang akrab dengan cara kerja intelijen Saudi, dia adalah saudara Jenderal Abdulaziz bin Mohammed al-Howraini.
Ia juga seorang menteri yang bertanggung jawab atas Kepresidenan Keamanan Negara yang mengawasi berbagai badan intelijen dan kontraterorisme.
Abdulla (sebagaimana dieja oleh ODNI) muncul dalam laporan Saudi sebagai asisten kepala keamanan negara untuk kontraterorisme.
Dua nama lain yang muncul dalam laporan intelijen tidak rahasia dan kemudian menghilang adalah Yasir Khalid Alsalem dan Ibrahim al-Salim.
Belum jelas siapa mereka.
Ketiga pria itu tidak termasuk di antara 18 orang yang telah diberi sanksi oleh AS atas pembunuhan Khashoggi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)