Ilmuwan: Brasil Adalah Laboratorium Bagi Virus Corona untuk Berkembang Biak dan Bermutasi
Wabah virus corona yang ada di Brasil menjadi ancaman global dan berisiko melahirkan varian baru lebih ganas, kata ilmuwan top Brasil.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
![Ilmuwan: Brasil Adalah Laboratorium Bagi Virus Corona untuk Berkembang Biak dan Bermutasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/petugas-kesehatan-dari-layanan-tanggap-darurat-medis-membawa-eladio-lopes-brasil.jpg)
Menurut laporan Guardian, saat ini Brasil memasuki babak pandemi yang paling mematikan sejak setahun dilanda wabah.
Rumah sakit di seluruh negeri penuh dan sistem kesehatan kewalahan.
Selain itu angka kematian mingguan selalu memecahkan rekor baru.
![Toko Ritel di Brasil Mulai Dibuka Kembali setelah 2 Bulan Ditutup karena Virus Corona](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/brasil-buka-toko-ritel.jpg)
Pada Selasa (2/3/2021), rekor kematian terkait Covid-19 mencapai 1.726, jumlah tertinggi sejak pandemi menyerang negara ini.
"Ini medan perang," kata seorang dokter di kota selatan Porto Alegre kepada televisi lokal.
Dia menyinggung ICU dan kamar mayat di rumah sakitnya telah kelebihan kapasitas.
Menurut Nicolelis, kegagalan Bolsonaro menangani wabah dan vaksinasi menciptakan tragedi di negara terpadat di Amerika Latin ini.
"Sekarang kami telah melewati 250.000 kematian, dan prediksi saya jika tidak ada upaya, kami bisa kehilangan 500.000 orang di sini di Brasil pada Maret mendatang."
"Ini adalah prospek yang mengerikan dan tragis, tetapi pada titik ini sangat mungkin terjadi," katanya.
"Perkiraan saya adalah jika dunia dikejutkan oleh apa yang terjadi di Bergamo di Italia dan apa yang terjadi di Manaus beberapa minggu lalu, itu akan menjadi lebih terkejut lagi jika tidak ada yang dilakukan."
Nicolelis mengklaim krisis Brasil sekarang menimbulkan risiko internasional dan juga risiko domestik.
Menurutnya Presiden Bolsonaro menjadi musuh publik dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
![Presiden Brasil Jair Bolsonaro terlihat batuk ketika menghadiri demonstrasi menentang lockdown Covid-19 di Brasilia, 19 April 2020.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-brasil-jair-bolsonaro_2.jpg)
Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Minta Hentikan Jarak Sosial: Covid-19 akan Berlanjut Seumur Hidup
Baca juga: Pangeran Charles Dikabarkan Ingin Bertemu Langsung dengan Presiden AS Joe Biden
Bolsonaro selama ini tidak setuju dengan aturan jarak sosial, mempromosikan obat hidroksikloroquine yang belum terbukti, hingga enggan bermasker.
"Kebijakan yang gagal dia terapkan membahayakan perang melawan pandemi di seluruh planet," kecam Nicolelis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.