Kisah Biarawati Myanmar Berlutut pada Polisi Bersenjata: Jangan Tembak Anak-anak, tapi Tembak Saya
Seorang Biarawati dari Myanmar, Suster Ann Rose Nu Tawng tampak memohon kepada sekelompok petugas polisi bersenjata lengkap.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Tawng mengatakan dia mencoba membawa beberapa korban ke klinik sebelum dia dibutakan oleh gas air mata.
"Lantai klinik kami menjadi lautan darah," katanya.
"Kita perlu menghargai hidup. Itu membuatku merasa sangat sedih."
Gadis 19 Tahun Tewas Ditembak Polisi
Seorang gadis yang karib disapa Angel, mendadak menjadi santer terdengar di media lantaran telah menjadi korban dalam demo kudeta Myanmar.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Angel meninggal dunia setelah tertembak di bagian kepala oleh polisi.
Dikutip dari Los Angeles Times, pada hari Rabu (3/3/2021), foto remaja berusia 19 tahun itu tersebar di media sosial.
Foto-foto Angel pada saat-saat terakhir dalam hidupnya terekam kamera.
Protes kudeta Myanmar tersebut terjadi tepatnya di Mandalay, Myanmar.
Saat mengikuti demo tersebut, gadis remaja bernama asli Ma Kyal Sin mengenakan T-shirt hitam bertuliskan "Semuanya akan baik-baik saja".
Teriakan Terakhir
Saat aksi demo, Angel sempat berteriak: "Kami tidak akan lari!"
Segera setelah itu, dia terbunuh oleh peluru di kepala.
Baca juga: Amerika Serikat Blokir Akses untuk Kementerian Myanmar dan Bisnis Militer
Baca juga: Lagi, Satu Orang Tewas Saat Polisi Myanmar Tembaki Demonstran
Baca juga: AS Blokir Akses Kementerian Myanmar, Bisnis Militer dari Perdagangan
Sementara dikutip dari The Times, para saksi melihat Angel menendang dan membuka pipa air sehingga pengunjuk rasa dapat mencuci wajahnya dari gas air.