Kisah Biarawati Myanmar Berlutut pada Polisi Bersenjata: Jangan Tembak Anak-anak, tapi Tembak Saya
Seorang Biarawati dari Myanmar, Suster Ann Rose Nu Tawng tampak memohon kepada sekelompok petugas polisi bersenjata lengkap.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Dia adalah seorang ahli seni bela diri serta penari di DA-Star Dance Club Mandalay.
“Dia adalah gadis yang bahagia, dia mencintai keluarganya dan ayahnya juga sangat mencintainya,” kata Myat Thu, yang sekarang bersembunyi.
Sosok Angel pun terkenal pemberani, lantaran dirinya tetap berada dalam aksi tersebut walaupun mengetahui sangat berbahaya.
Baca juga: YouTube Hapus Lima Saluran TV Myanmar yang Dikelola Junta Militer
Sadar akan bahaya yaang dihadapi, Angel sempat menulis rincian golongan darahnya di Facebook.
Ia meminta agar organnya disumbangkan jika dia meninggal.
Seolah tidak terpengaruh oleh kematian Kyal Sin, para pengunjuk rasa tetap beraksi ke jalan-jalan Yangon dan Mandalay, dua kota terbesar di negara itu, serta kota-kota lain.
Bahkan, polisi melepaskan tembakan dan menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di Yangon dan kota Monywa.
Penduduk mengatakan bahwa lima jet tempur melakukan lintasan rendah dalam formasi di atas Mandalay pada Kamis pagi, yang tampaknya menunjukkan kekuatan militer.
Lebih dari 1.700 orang, termasuk anggota parlemen dan pengunjuk rasa, telah ditahan sejak kudeta.
Penangkapan telah meningkat, yang mana 29 jurnalis ditahan dalam beberapa hari terakhir.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)