Sebagian Warga Prancis Skeptis dengan Vaksin AstraZeneca meski Studi Mengklaim Kemanjurannya
Nadine Roger, warga Prancis berusia 60 tahun menolak ditawari vaksin AstraZeneca karena skeptis terhadap efektivitasnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Vaksinasi Tahap Kedua
Beberapa keraguan masih ada di antara warga Prancis.
Malika (54) yang bekerja di sebuah klinik untuk tunawisma dekat Paris mengatakan dia menolak vaksin AstraZeneca ketika ditawarkan.
"Saya pikir, 'saya tidak benar-benar mengerti maksudnya mendapatkan vaksinasi dengan vaksin tahap dua'," kata Malika, yang tidak ingin nama keluarganya dipublikasikan.
Dia mengatakan bahwa pikirannya telah dibuat ketika seorang rekan kerja mendapatkan suntikan dan mengalami efek samping.
Malika mengakui ingin memiliki dosis Pfizer, yang saat ini disediakan untuk di atas 75-an, sebagai gantinya.
Roger, penderita kanker, mengatakan dia tinggal sendiri, jadi khawatir akan turun demam jika menerima dosis vaksin AstraZeneca.
Baca juga: Fiji Jadi Negara Pasifik Pertama yang Terima Vaksin Covid-19 Via COVAX
Seperti diketahui, demam merupakan satu dari kemungkinan efek samping dari vaksin Covid-19.
Roger pun meragukan kemanjuran vaksin AstraZeneca terhadap varian baru.
Untuk mendapatkan perlindungan sepenuhnya, dia harus menunggu sampai mendapatkan suntikan AstraZeneca kedua di Mei 2021.
Sementara, jika menerima vaksin Johnson & Johnson, Roger tidak perlu mencemaskan tahap kedua.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)