PM Jepang Yoshihide Suga Desak Tentara Myanmar Mundur
Suga juga mengomentari Undang-Undang Polisi Maritim yang memperbolehkan China menggunakan senjata dari perspektif hukum internasional.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyinggung Myanmar dan China saat pertemuan puncak pada Jumat (12/3/2021) malam bersama para pemimpin negara-negara Amerika Serikat, Australia, dan India.
"Terkait kudeta militer Myanmar, saya sangat mendesak para tentara untuk segera menghentikan kekerasan terhadap warga sipil, membebaskan Aung San Suu Kyi dan pihak terkait lainnya, serta segera memulihkan sistem politik demokrasi," kata PM Suga.
Perdana Menteri Yoshihide Suga juga mengomentari Undang-Undang Polisi Maritim yang memperbolehkan China menggunakan senjata dari perspektif hukum internasional.
Baca juga: Pengakuan Demonstran Myanmar Dipukuli dengan Senapan dan Ditembak Jarak Dekat: Itu Seperti Neraka
Baca juga: Satu Demonstran Antikudeta Militer Tewas di Myanmar
Ketentuan bermasalah dan menjadi perhatian serius oleh sepihak itu sangat memprihatinkan.
"Saya sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atas situasi di Laut China Timur dan Selatan, di mana China sedang memperluas kekuatan militernya," kata Suga.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan digunakan sebagai tempat belanja para WNI dan orang Jepang yang ada di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com