Pria Ini Dijebloskan ke Penjara Karena Meraba-raba Ibu Muda Saat Tidur
Seorang pria mesum yang meraba-raba seorang ibu muda saat tidur, akhirnya dijebloskan ke penjara.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PAISLEY - Seorang pria mesum yang meraba-raba seorang ibu muda saat tidur, akhirnya dijebloskan ke penjara.
Pelaku bernama John Jeffrey (35) dan ia melakukan aksi bejatnya saat korban sedang tidur di kasur bawah ranjang susun.
Daily Record pada Sabtu (13/3/2021) mewartakan, Jeffrey memulainya dengan melepas celana ibu muda itu setelah minum-minum dengan saudara laki-laki korban.
Saat pelecehan seksual terjadi, saudara laki-laki korban sedang tidur di sofa ruang tamu.
Baca juga: Rayu Santri Laki-laki Agar Mau Menginap di Rumahnya, Guru Ngaji Ini Lakukan Pelecehan, Ada 6 Korban
Korban lalu terbangun dan langsung lari keluar apartemen.
Jeffrey lalu mengirim pesan singkat untuk meminta maaf.
Namun, Jeffrey mengklaim perbuatan itu atas dasar suka sama suka di apartemen korban di Paisley, dekat Glasgow, Skotlandia.
Hakim tidak percaya dengan pembelaan Jeffrey, dan menetapkan itu adalah pelecehan seksual karena tanpa persetujuan si ibu muda.
Sheriff Seith Ireland mengatakan, Jeffrey sebelumnya pernah terjerat kasus penyerangan seksual pada 2005 yang berujung hukuman penjara 18 bulan.
Jeffrey juga masuk Daftar Pelanggar Seks selama 10 tahun, dan sheriff menyebut dia memang masalah serius.
Pengakuan korban
Si ibu muda menerangkan, dia tidur saat saudara laki-lakinya dan Jeffrey minum-minum sambil mendengarkan musik di ruang tamu.
Lalu tiba-tiba dia terbangun dan melihat Jeffrey berada di antara dua kakinya, melakukan gerakan seks tanpa persetujuannya.
Korban langsung lari dengan menangis.
Kepada polisi ia memberikan barang bukti pakaian yang dikenakannya dan bekas tisu toilet yang dipakainya menyeka air mata.
Di tisu itu ditemukan DNA Jeffrey.
Ibu muda itu lalu mengungsi sementara ke rumah temannya, sedangkan Jeffrey tetap di apartemen korban.
Keesokan harinya Jeffrey mengirim pesan singkat ke korban, yang mengaku hanya salah paham karena dikira memang menginginkannya.