4 Negara Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca setelah Ada Laporan Kasus Pembekuan Darah
Empat negara di Eropa menghentikan penggunaaan vaksin AstraZeneca setelah adanya laporan soal pembekuan darah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, penggunaan suntikan AstraZeneca akan ditangguhkan sebagai tindakan pencegahan sampai setidaknya Selasa sore ketika regulator obat-obatan Uni Eropa (EMA) akan mengeluarkan rekomendasinya atas vaksin tersebut.
Baca juga: Penundaan Penggunaan Vaksin AstraZeneca Bukan Hanya Karena adanya Kasus Pembekuan Darah
Baca juga: Penghentian Penggunaan Vaksin AstraZeneca Dapat Perlambat Pemulihan Ekonomi Asia
Macron tidak merinci alasan di balik keputusan itu.
Tetapi, selama konferensi pers mengatakan, dia berharap Prancis dapat memvaksinasi lagi dengan suntikan AstraZeneca secepatnya.
Di tempat lain, Otoritas obat-obatan Italia AIFA mengatakan, pihaknya menerapkan penangguhannya sendiri sebagai "tindakan pencegahan dan sementara" sambil menunggu keputusan dari EMA.
Pengumuman tersebut menyusul penyitaan ratusan ribu dosis vaksin oleh jaksa penuntut Italia di wilayah utara Piedmont, di mana seorang guru meninggal setelah vaksinasi.
Para ahli sedang menyelidiki apakah ada hubungan antara kematiannya dan vaksinasi.
Pada Senin malam, Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias mengatakan, negara itu menangguhkan penggunaan vaksinnya selama dua minggu sebagai "tindakan pencegahan".
Dia mengatakan keputusan itu akan tetap berlaku sampai EMA "menganalisis insiden pembekuan darah baru-baru ini, terutama selama akhir pekan".
Tanggapan AstraZeneca
AstraZeneca mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir dengan vaksinnya, yang diproduksi bersama dengan Universitas Oxford Inggris.
Pihak AstraZeneca menjelaskan bahwa ada lebih sedikit kasus trombosis yang dilaporkan pada mereka yang menerima suntikan dibandingkan pada populasi umum.
Baca juga: Pakar WHO Akan Adakan Pertemuan Hari Ini Bahas Soal Keamanan Vaksin AstraZeneca
Baca juga: WHO: untuk Saat Ini, Negara Harus Lanjutkan Vaksinasi AstraZeneca
Peter Drobac dari Universitas Oxford mengatakan kepada Al Jazeera bahwa vaksin AstraZeneca telah melalui "uji klinis yang ketat" dan pembekuan darah tidak diidentifikasi sebagai masalah.
"Jeda keamanan, menurut saya ini tentu menjadi hak prerogatif regulator di negara-negara tersebut."
"Namun kami telah mendengar dari Organisasi Kesehatan Dunia, Badan Obat Eropa dan lainnya, bahwa pada titik ini manfaat vaksinasi jelas lebih besar daripada risikonya," kata Drobac.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.