Gedung Putih: Biden Tak Berniat Bertemu dengan Kim Jong Un
Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak berniat untuk bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Gedung Putih mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak berniat untuk bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki memberikan tanggapannya pada Senin (29/3/2021).
Saat itu, ia ditanya apakah pendekatan diplomatik Biden ke Korea Utara akan mencakup 'duduk dengan Presiden Kim Jong Un' seperti yang dilakukan mantan Presiden Donald Trump.
"Saya pikir pendekatannya akan sangat berbeda dan itu bukan niatnya," kata Psaki, yang dilansir Tribunnews dari Al Jazeera.
Pekan lalu, Korea Utara meluncurkan rudal balistik taktis jarak pendek jenis baru.
Baca juga: Joe Biden Tunjuk Wanita Kulit Hitam dan Muslim Pertama Jadi Pejabat Pengadilan Federal AS
Baca juga: Joe Biden Umumkan 90% Warga Amerika akan Bisa Divaksinasi pada 19 April
Peluncuran rudal ini mendorong Washington untuk meminta pertemuan komite sanksi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengkritik uji coba tersebut.
Pyongyang dilarang menguji rudal balistik oleh resolusi PBB.
Bahkan, sebelumnya telah dikenakan sanksi internasional yang keras untuk mencegahnya terus mengembangkan roket yang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.
Pada Kamis (25/3/2021), Biden mengatakan, AS tetap terbuka untuk diplomasi dengan Korea Utara.
Namun, Biden memperingatkan akan ada tanggapan jika Pyongyang meningkatkan masalah.
Pada Sabtu (27/3/2021), Korea Utara mengatakan, pemerintah Biden telah mengambil langkah pertama yang salah dan mengungkapkan "permusuhan yang mendalam" dengan mengkritik apa yang disebut uji coba rudal pertahanan diri.
Baca juga: Bos Hyundai: Teknologi Baterai EV Lebih Unggul Ketimbang Hybrid Maupun Plug-In Hybrid
Pertemuan Trump dengan Kim Jong Un
Trump mengadakan tiga pertemuan penting dengan Kim dan bertukar serangkaian surat.
Namun, hubungan mereka kemudian menjadi dingin dan negara bersenjata nuklir itu mengatakan tidak akan terlibat lebih jauh, kecuali AS membatalkan kebijakan permusuhannya.
Baca juga: Presiden Korea Selatan Moon Jae-in Mengganti 8 Pejabat Setingkat Wakil Menteri