Kisah Hidup Pangeran Philip: Perwira AL yang Korbankan Karir Demi Persunting Ratu Elizabeth II
Pangeran Philip, suami dari Ratu Elizabeth II meninggal dunia, Jumat (9/4/2021) pagi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Juri menolak tuntutan setelah mendengar tidak ada bukti untuk mendukung mereka.
Tetapi tuduhan seperti itu menggambarkan perasaan campur aduk negara tentang dirinya.
Tokoh kontroversial
Philip juga merupakan anggota keluarga kerajaan yang paling kontroversial sampai travail anak-anaknya dan pasangan mereka menjadi bahan pemberitaan tabloid reguler pada 1990-an.
Adipati diserang karena pandangannya tentang segala sesuatu mulai dari tenaga nuklir hingga konservasi alam.
Para kritikus menyebutnya sebagai orang munafik karena mengepalai World Wide Fund for Nature saat mengambil bagian dalam olahraga seperti penembakan burung pegar.
Sebuah komentar tentang "main mata" selama kunjungannya ke China pada 1980-an menjadi simbol dari caranya yang sering tidak terjaga, yang kontras dengan pembatasan ratu.
Turun dari keluarga kerajaan yang telah kehilangan takhtanya, dia tahu bahwa monarki bisa datang tanpa hambatan jika mereka kehilangan rasa hormat rakyat.
Dia pernah mengatakan selama perjalanan Kanada "Jika pada tahap apa pun orang merasa bahwa monarki tidak memiliki bagian lebih lanjut untuk dimainkan, maka demi kebaikan mari kita akhiri hal itu dengan syarat yang bersahabat."
Masa kecil
Philippos Schleswig-Holstein Sonderburg-Glucksburg lahir di Pulau Corfu, Yunani pada 10 Juni 1921, anak kelima dan satu-satunya putra Pangeran Andrew dari Yunani.
Orang tuanya pergi ke pengasingan ketika ia berusia 18 bulan.
Mereka berlayar dari Corfu dengan anak kecil yang tidur di tempat tidur bayi yang dibuat bergegas dari kotak oranye.
Philip memiliki darah Inggris dan Jerman melalui ibunya, seorang cucu besar Ratu Victoria.