Janji Mau Kawini 35 Wanita Jepang, Ternyata Penipu, Ditangkap Polisi
Seorang pria Jepang nama asli Takashi Miyagawa (39) menipu 39 wanita Jepang yang janji mau mengawini mereka dan berhasil meraih uang
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pria Jepang nama asli Takashi Miyagawa (39) menipu 39 wanita Jepang yang janji mau mengawini mereka dan berhasil meraih uang dan hadiah diperkirakan total lebih dari satu juta yen, telah ditangkap polisi Jepang kemarin (20/4/2021).
"Tersangka yang ditangkap karena dicurigai melakukan penipuan adalah Takashi Miyagawa (39), pekerjaan paruh waktu dengan tempat tinggal yang tidak ditentukan.Dia berbohong kepada seorang wanita berusia 47 tahun yang berpacaran dengan alasan akan menikah," papar sumber Tribunnews.com Rabu (21/4/2021).
Permintaan uang dan hadiah karena ulang tahun dan beraneka ragam tanggal ulang tahun disampaikan kepada banyak pacarnya tersebut.
Korban kesaksian kepada polisi Miyagawa berulang tahun tanggal 22 Februari, padahal ulang tahun sesunggunya 13 November.
Selain itu, kepada seorang wanita berusia 40 tahun berbohong bahwa 28 Juli adalah hari ulang tahunnya dan seorang wanita berusia 35 tahun berbohong bahwa 23 April adalah hari ulang tahunnya.
Ada kecurigaan bahwa dia telah menipu total 100.000 yen, dan permintaan uang hadiah tiap pacarnya sekitar 20.000 yen. Ada pula hadiah jas senilai 30.000 yen.
Ada pula yang memberikan head-shower dan berbagai macam hadiah mahal.
Total kerugian dari sedikitnya 35 mantan pacarnya itu diperkirakan lebih dari satu juta yen.
Pacarannya juga ada yang sudah 10 bulan, pacaran hanya sebulan sekali dengan alasan sangat sibuk sekali bekerja serta banyak alasan lain.
"Targetnya biasanya memang wanita yang mau menikah lelaki seperti ini," papar Hiromi Masaki seorang pengacara dari kantor pengacara Adire Rabu ini (21/4/2021).
Awalnya memang mulut dan janji manis dan tidak akan kelihatan dan tak meminta uang atau permintaan apa pun.
"Memang awalnya berusaha menunjukkan bekerja, mapan tak ada masalah dan menyayangi sang calon. Lalu muncul alasan hutang kepada kawannya, sakit orantgtuanya dan sebagainya sebagai alasan minta pinjam uang," papar Masaki lagi.
Cara kenalannya memang lewat media sosial (SNS) di Jepang terutama aplikasi perjodohan dan lebih khusus lagi yang mau mencari pasangan hidup.