Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertaruhkan Hubungan dengan Turki, Biden Siap Nyatakan Genosida atas Serangan Ottoman pada Armenia

Mempertaruhkan hubungan dengan Turki, Presiden AS Joe Biden siap menyatakan bahwa serangan Kekaisaran Ottoman kepada bangsa Armenia merupakan genosida

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Pertaruhkan Hubungan dengan Turki, Biden Siap Nyatakan Genosida atas Serangan Ottoman pada Armenia
SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang pengesahan Rencana Penyelamatan Amerika di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC, pada 6 Maret 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Mempertaruhkan hubungan dengan Turki, Presiden AS Joe Biden siap menyatakan bahwa serangan Kekaisaran Ottoman kepada bangsa Armenia merupakan genosida.

Deklarasi yang akan dilakukan Biden pada minggu ini akan mempertaruhkan hubungan AS dengan Turki.

Dilansir CNN, dua orang yang mengetahui keputusan itu mengatakan, Biden mungkin akan menyatakannya tepat pada Hari Peringatan insiden itu pada Sabtu mendatang. 

Kendati demikian, kata dua sumber ini, Biden mungkin saja berubah pikiran untuk menyatakannya sebagai sebuah peristiwa bersejarah tanpa menyebutnya sebagai genosida.

Sementara itu sumber lain mengatakan, pejabat AS memberikan sinyal kepada sekutu yang ingin Biden mendeklarasikannya sebagai genosida, bahwa Presiden AS akan segera melakukannya.

Baca juga: Konferensi Perdamaian Perang Afghanistan di Turki Ditunda, Taliban Enggan Datang

Baca juga: Beribadah Sambil Menikmati Keindahan Arsitektur Ala Turki di Masjid At-Tin Taman Mini

Presiden AS Joe Biden berbicara kepada wartawan selama konferensi pers pertama kepresidenannya di Ruang Timur Gedung Putih pada 25 Maret 2021 di Washington, DC. Pada hari ke-64 pemerintahannya, Biden, 78, menghadapi pertanyaan tentang pandemi virus corona, imigrasi, pengendalian senjata, dan subjek lainnya.
Presiden AS Joe Biden berbicara kepada wartawan selama konferensi pers pertama kepresidenannya di Ruang Timur Gedung Putih pada 25 Maret 2021 di Washington, DC. Pada hari ke-64 pemerintahannya, Biden, 78, menghadapi pertanyaan tentang pandemi virus corona, imigrasi, pengendalian senjata, dan subjek lainnya. (Chip Somodevilla / Getty Images / AFP)

Pemerintah Turki kerap mengajukan keluhan karena pemerintah asing menggambarkan peristiwa pada 1915 itu sebagai 'genosida'.

Turki menilai insiden pembantaian Kekaisaran Ottoman kepada bangsa Armenia merupakan buntut dari perang dan kedua pihak mengalami kerugian.

Berita Rekomendasi

Turki menyebutkan 300.000 orang Armenia tewas dalam kejadian itu, namun menurut Wikipedia ada sekitar 1 juta orang yang jadi korban.

Presiden Barack Obama dan Donald Trump sama-sama menghindari penggunaan kata 'genosida' untuk menghindari kemarahan dari Ankara.

Namun, menurut Biden, Turki tidak boleh mencegah penggunaan istilah yang akan menvalidasi penderitaan bangsa Armenia serta berkaitan dengan HAM.

Gedung Putih menolak berkomentar soal hal ini pada Rabu (21/4/2021).

Sekretaris pers Jen Psaki mengatakan pemerintah akan "berbicara lebih banyak tentang Hari Peringatan pada hari Sabtu."

Amerika Serikat dan para presidennya secara konsisten menghindari penggunaan "genosida" untuk menggambarkan kekejaman tersebut.

Namun Biden pada kampanyenya berjanji: "Saya berjanji untuk mendukung resolusi yang mengakui Genosida Armenia dan akan menjadikan hak asasi manusia universal sebagai prioritas utama bagi pemerintahan saya."

Janji serupa pernah dikatakan Presiden Obama, namun resolusi itu tidak ia penuhi.

Turki Umumkan 2 Kematian Pertama Kasus Covid-19
Turki Umumkan 2 Kematian Pertama Kasus Covid-19 (AFP)

Baca juga: Antisipasi Serangan Drone, Pusdik Kavaleri Pelajari Perang Azerbaijan-Armenia

Baca juga: Buntut Kasus Pembunuhan George Floyd, Presiden AS Joe Biden Desak Reformasi Kepolisian

Selama delapan tahun masa kepresidenannya, Obama menghindari penggunaan "genosida" saat memperingati peristiwa pada April itu.

Sebab Turki merupakan mitra kunci dalam perang melawan ISIS.

Pada 2019, Senat mengeluarkan resolusi yang secara resmi mengakui pembunuhan massal orang-orang Armenia dari 1915 hingga 1923 sebagai genosida.

Sebelum pengesahannya, pemerintahan Trump membatalkan hasil voting itu berkaitan dengan hubungan diplomatik dengan Turki.

Biden belum berbicara dengan Erdogan sejak menjabat.

Namun Presiden Erdogan diperkirakan akan berpartisipasi dalam KTT Iklim yang diselenggarakan Biden pada Kamis dan Jumat.

Apa Itu Genosida Armenia?

Erzurum saat ini menjadi kota yang memiliki sejarah dari berbagai negara seperti Turki, Arab, Armenia, dan Rusia. ()
Erzurum saat ini menjadi kota yang memiliki sejarah dari berbagai negara seperti Turki, Arab, Armenia, dan Rusia. () (via Kompas.com)

Wikipedia menyebut kejadian antara Kekaisaran Ottoman dengan bangsa Armenia ini sebagai 'Pembantaian Armenia' atau 'Genosida Armenia'.

Kejadian ini merupakan pemusnahan sistematik oleh Kesultanan Utsmaniyah terhadap penduduk Armenia yang merupakan minoritas di kawasan yang saat ini menjadi Republik Turki.

Peristiwa ini dimulai sejak April 1915, terjadi selama dan setelah Perang Dunia I.

Penduduk Armenia dibantai dengan cara kerja paksa, hingga perjalanan mematikan ke Gurun Suriah.

Diperkirakan 1 juta hingga 1,5 juta orang Armenia menjadi korban.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas