Sultan Brunei Pastikan Pimpin Rapat KTT ASEAN di Jakarta untuk Bahas Myanmar
Ini sejumlah pimpinan negara yang akan menghadiri KKT Asean di Jakarta, satu di antaranya membahas krisis Myanmar.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemimpin Brunei Darussalam, Sultan Haji Hassanal Bolkiah dipastikan hadir memimpin rapat konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN yang berlangsung di Jakarta.
Ia bersama beberapa wakil yang ditunjuk akan memimpin Pertemuan tersebut sebagai Ketua ASEAN untuk tahun 2021 mengutip keterangan yang dikeluarkan website resmi keketuaan ASEAN 2021.
“Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar 'Ali Saifuddien Sa'adul Khairi Waddien, Sultan dan Yang Di-Pertuan dari Brunei Darussalam, akan memimpin Pertemuan tersebut sebagai Ketua ASEAN untuk tahun 2021,” tulis pengumuman itu, Rabu (21/4/20210).
Baca juga: Amerika Kembali Jatuhkan Sanksi Terhadap 2 Perusahaan Myanmar
Pertemuan para Pemimpin ASEAN akan diadakan pada Sabtu, 24 April 2021 di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin juga setuju untuk hadir di pertemuan tersebut setelah menerima surat dari Sultan Hassanal Bolkiah sendiri pada 17 April lalu.
Berdasarkan informasi Kementerian Luar Negeri Malaysia, PM Muhyiddin membalas surat Sultan Brunei pada 19 April dan menyatakan persetujuan untuk hadir ke pertemuan tersebut.
Baca juga: PBB: Jutaan Orang Terancam Kelaparan di Myanmar
Pimpinan Junta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing disebut juga akan menghadiri KTT ASEAN berdasarkan informasi yang disampaikan juru bicara junta Zaw Min Tun kepada media Nikkei Asia.
Sedangkan Filipina menunjuk Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin, Jr. mewakili Presiden Rodrigo Duterte pada KTT ASEAN di Jakarta pekan ini, berdasarkan informasi Departemen Luar Negeri (DFA) pada Kamis.
Presiden Duterte "memutuskan untuk tetap berada di negara itu untuk menangani masalah domestik yang mendesak" sehubungan dengan lonjakan kasus Covid-19 di negara itu.
Sementara itu PM Thailand mengkonfirmasi tidak dapat menghadiri pertemuan itu.
Menurut sebuah sumber Prayuth Chan-o-Cha telah menelepon Presiden Joko Widodo untuk mengutarakan alasan tidak dapat menghadiri acara tersebut, karena tingginya kasus Covid-19 di Thailand dan akan diwakili Menlu Thailand Don Pramudwinai.