Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krematorium di India Kolaps, Bantuan Medis dari Negara Lain Dianggap seperti Setetes Air di Lautan

India catat Rekor 400 ribu kasus perhari, bantuan dari negara lain dianggap setetes dari lautan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Krematorium di India Kolaps, Bantuan Medis dari Negara Lain Dianggap seperti Setetes Air di Lautan
Tangkap Layar Video The Telegraph
Tsunami Covid-19 menyebabkan krematorium di India kewalahan karena setiap hari ada ratusan korban virus corona yang harus dikremasi. 

"Ini yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mengatasi lonjakan jenazah yang ada," tutur Agoes dalam talkshow Tribunnews.com, Sabtu (1/5/2021).

Mahasiswa Jawaharlal Nehru University (JNU) ini mengatakan, rumah sakit di New Delhi semuanya melebihi kapasitas atau overload.

Pemandangan pasien ada di luar rumah sakit lantaran terlalu penuh pun dapat terlihat.

"Bahkan ada yang juga sampai meninggal dunia karena tidak tertangani."

"Dan dengan kenaikan angka masyarakat yang terdampak Covid dan meninggal dunia juga berpengaruh terkait yaitu jumlah krematorium," ucapnya.

Sehingga membuat antrean di krematorium.

Seorang pria berdiri di tengah pembakaran para korban yang kehilangan nyawa karena virus Corona Covid-19 di tempat kremasi di New Delhi India pada 26 April 2021.
Seorang pria berdiri di tengah pembakaran para korban yang kehilangan nyawa karena virus Corona Covid-19 di tempat kremasi di New Delhi India pada 26 April 2021. (Money SHARMA / AFP)

Karena itu, pemerintah New Delhi berinisiatif untuk menambah ruang luar untuk kremasi.

BERITA REKOMENDASI

"Yang mana saat ini begitu terbatas sebelumnya sempat terlihat antrean untuk kremasi atau pembakaran mayat," ucapnya.

Lebih lanjut, pesawat militer AS yang membawa pasokan medis darurat mendarat di Delhi pada Jumat pagi.

Pesawat tersebut membawa hampir satu juta tes Covid cepat dan 100.000 masker N95.

Direktur Eksekutif Satuan Tugas Covid di Badan Pembangunan Internasional AS, Jeremy Konyndyk mengatakan, prioritas pertama mereka adalah untuk menangani "kebutuhan darurat" India yang paling mendesak.

Baca juga: India Disarankan Berlakukan Lockdown Beberapa Minggu dan Bangun Rumah Sakit Sementara Seperti China

Ia juga menyebut, Gedung Putih akan menyumbangkan total 15 juta masker N95.

Selain AS, Inggris juga menyumbangkan ventilator ke India awal pekan ini.

Meski bantuan pasokan medis dari berbagai negara telah tiba, pasokan oksigen dan kesediaan tempat tidur rumah sakit masih sangat terbatas di seluruh India.

Banyak ahli di India juga mengatakan, pasokan medis yang dibutuhkan jauh lebih banyak.

Pada hari Selasa, Dr Zarir Udwadia yang berbasis di Mumbai mengatakan, bantuan yang ditawarkan seperti setetes air di lautan.

(Tribunnews.com/Maliana/Dennis Destryawan)

Simak berita lain terkait Covid-19 di India

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas