Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

New Delhi Minta Bantuan Militer di Tengah Krisis

Pemerintah kota berharap tentara membuka rumah sakit militer dan menjalankan fasilitas perawatan serta unit perawatan intensif untuk pasien Covid-19

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in New Delhi Minta Bantuan Militer di Tengah Krisis
Tangkap Layar Video The Telegraph
Tsunami Covid-19 menyebabkan krematorium di India kewalahan karena setiap hari ada ratusan korban virus corona yang harus dikremasi. 

Perlu diketahui, India telah memerintahkan tentaranya untuk mengirimkan oksigen cadangan yang dimiliki rumah sakit militer ke rumah sakit yang kehabisan stok oksigen.

Sementara pensiunan personel medis militer negara itu telah dipanggil pula untuk turut membantu.

Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal telah berulang kali mengatakan bahwa kota tersebut tidak mendapatkan cukup oksigen dari pemerintah federal, yang seharusnya mengalokasikan kuota oksigen ke negara bagian.

Namun pejabat federal membantah pernyataan itu dengan mengatakan bahwa tantangan sebenarnya ada pada sektor transportasi.

India merupakan negara yang menghasilkan ribuan ton oksigen setiap harinya.

Namun beberapa ahli mengatakan bahwa krisis pasokan berasal dari kurangnya investasi dalam jaringan distribusi alat kesehatan ini.

Rumah Sakit New Delhi pun terpaksa mengirim pesan SOS di media sosial untuk mengamankan pasokan itu.

Berita Rekomendasi

Saat ini, bagi warga India, berjam-jam mengantri untuk mengisi ulang tabung portabel telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

"Ini adalah pertempuran yang kami perjuangkan setiap hari. Separuh dari staf rumah sakit saya berada di jalan dengan silinder untuk diisi setiap hari, pergi dari satu tempat ke tempat lain." kata Pengelola Rumah Sakit Shri Ram Singh, Dr Gautam Singh.

Hal miris lainnya ditunjukkan saat ketegangan terjadi di luar ibu kota.

Di negara bagian selatan Karnataka, 24 orang meninggal pada satu rumah sakit, namun pemerintah setempat membantah laporan bahwa kematian 24 orang itu akibat kekurangan oksigen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas