Pertahanan Udara Suriah Cegat Serangan Israel di Kota Latakia, 1 Orang Tewas dan 6 Lainnya Terluka
Pertahanan Udara Suriah mencegat serangan Israel di kota pelabuhan Latakia yang menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Rudal itu mendarat di Israel selatan pada 22 April, mendorong Israel untuk menanggapi dengan serangan udara pada peluncur rudal dan target lainnya di Suriah.
Iran telah menjadi sekutu utama pemerintah al-Assad selama perang saudara yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan meletus setelah penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah.
Pemerintah Al-Assad tidak pernah secara terbuka mengakui ada pasukan Iran yang beroperasi atas namanya dalam perang saudara Suriah.
Israel telah meningkatkan dalam beberapa bulan terakhir apa yang disebut "perang bayangan" terhadap target terkait Iran di dalam Suriah, menurut sumber intelijen Barat.
Sumber intelijen Barat tersebut mengatakan serangan ditujukan pada pusat penelitian untuk pengembangan senjata dan konvoi militer yang memindahkan rudal dari Lebanon ke Suriah .
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris, serangan Israel di Suriah telah menewaskan puluhan pejuang pemerintah dan sekutu dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Februari, tentara Suriah mengatakan, pertahanan udara negara itu mencegat "agresi Israel" di Damaskus.
"Serangan itu menewaskan sedikitnya sembilan pejuang pro-pemerintah," kata pengawas perang yang berbasis di Inggris pada saat itu.
Serangan oleh pasukan Israel di beberapa daerah di Suriah pada Januari menewaskan 10 tentara Suriah dan setidaknya 47 pejuang sekutu tewas.
Milisi proksi Iran yang dipimpin oleh Hizbullah Lebanon sekarang menguasai wilayah yang luas di Suriah timur, selatan dan barat laut, serta beberapa pinggiran kota di sekitar Damaskus.
Mereka juga mengontrol wilayah perbatasan Lebanon-Suriah.
Israel mengatakan tujuannya adalah untuk mengakhiri kehadiran militer Teheran di Suriah, yang menurut sumber intelijen Barat telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Berita lain terkait Konflik Suriah
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)