Warga Malaysia Hadapi Idul Fitri dengan Suram di Tengah Lockdown, tapi Rindu Kampung Halaman
Warga Malaysia tidak terlalu antasias hadapi Idul Fitri 2021 di tengah lockdown yang melarang halal bihalal dan perjalanan antarnegara bagian
Editor: hasanah samhudi
"Saya tidak memiliki kegembiraan atau suasana pesta tahun ini. Saya rindu kampung halaman dan saya rindu merayakan di Perlis,” ujarnya.
“Kami sekeluarga makan ketupat dengan rendang, salat subuh, mengunjungi kuburan orang tersayang dan berfoto di depan pemandangan yang menakjubkan. Saya gadis kampung, dan rugi besar yang tidak bisa saya alami. Ini untuk tahun kedua berturut-turut,” tambahnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Malaysia Larang Warganya Gelar Open House Hari Raya Idul Fitri 2021
Hal senada juga diungkapkan Pengacara DK Vivi Fazrenna Zaidun. Pemain berusia 26 tahun itu tidak dapat kembali ke kampung halamannya di Sabah dan dia juga akan menghabiskan Hari Raya sendirian di Kuala Lumpur.
“Sebelum tahun 2020, saya tidak pernah melewatkan menghabiskan Hari Raya bersama keluarga. Ini hari yang paling spesial buat saya, ”kata Vivi.
“Kami akan memasak hidangan Hari Raya bersama-sama, seperti bakar lemang (nasi ketan dalam bambu panggang) dan mendekorasi rumah. Tapi sekarang saya akan menghabiskannya sendirian, saya tidak melihat gunanya memasak sesuatu yang istimewa karena itu akan membuang-buang makanan,” tambahnya.
Seperti tahun 2020, Vivi masih mengenakan baju kurung warna senada dengan keluarganya di kampung halaman di Sabah, dan berpose untuk berfoto saat melakukan video call.
Senada dengan itu, seorang eksekutif Ammar Muhammad yang berbasis di Kuala Lumpur juga menyayangkan bahwa dia dan istrinya tidak bisa mengunjungi mertuanya di Seremban, Negeri Sembilan.
Baca juga: Menag, PP Muhammadiyah dan PBNU Imbau Warga Sholat Idul Fitri 2021 di Rumah
Pria berusia 36 tahun itu mengatakan bahwa perjalanan pulang akan menjadi istirahat yang baik bagi pasangan itu dari pekerjaan, dan kesempatan untuk memulihkan tenaga.
“Ini masalah besar bagi kami karena kami bekerja keras sepanjang tahun, dan satu-satunya saat kami mendapatkan istirahat yang baik adalah ketika kami kembali ke kampung untuk Raya. Ini adalah kesempatan untuk melepaskan tekanan dari pekerjaan, dan bertemu teman lama, keluarga. Apalagi dengan Covid-19 tahun ini, kami sangat membutuhkannya, ”ujarnya.
Dia mengatakan dia kemungkinan akan menghabiskan Hari Raya menonton program TV di Netflix dan menelusuri Twitter. “Tidak ada mood sama sekali,” kata Ammar.
Beberapa warga Malaysia juga mengungkapkan rasa frustrasi atas penegakan larangan perjalanan antarnegara yang tampaknya tidak merata. Ini terjadi di tengah persepsi bahwa mungkin ada seperangkat aturan berbeda untuk selebriti dan VIP.
Misalnya, selebriti Noor Neelofa Mohd Noor dan keluarganya didenda total 60 ribu ringgit karena melanggar pembatasan Covid-19 selama pernikahannya pada 27 Maret dan perjalanan ke Langkawi setelahnya.
Baca juga: Malaysia Laporkan Kasus Pertama Varian Covid-19 India
Ia kemudian kembali menyedot perhatian netizen, setelah memposting foto dirinya di media sosial sedang membeli karpet di Nilai, Negri Sembilan. Neelofa berbasis di Kuala Lumpur.
Bahkan sebelum pembatasan terbaru, pemerintah federal telah melarang perjalanan antarnegara bagian di seluruh negeri. Perjalanan antarnegara bagian dengan izin polisi hanya diperbolehkan untuk tujuan bisnis, medis, dan pendidikan dari hari Senin hingga Kamis.