Ada Penembakan Massal di Kazan Rusia, Presiden Putin Perintahkan Tinjau Aturan Senjata Pribadi
Para pejabat Kazan tidak memberikan perincian segera tentang motif penembakan massal di sebuah sekolah menengah tersebut.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengatakan mereka membuka kasus kriminal dalam penembakan itu. Identitas penyerang yang ditahan telah diketahui.
Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan seorang pemuda ditengkurapkan ke tanah di luar sekolah oleh petugas polisi.
“Teroris sudah ditangkap, (dia) 19 tahun. Senjata api terdaftar atas namanya. Kaki tangan lain belum terbentuk, penyelidikan sedang dilakukan, "kata Minnikhanov, pemimpin Tatarstan.
Dia menambahkan belum ditemukan bukti keterlibatan orang lain. Saluran televisi pemerintah menyiarkan video terpisah yang menunjukkan apa yang dikatakan sebagai tersangka.
Ia seorang pria muda yang ditelanjangi, dan dalam posisi terborgol sedang diinterogasi oleh penyelidik.
Dia bisa terdengar mengatakan monster telah terbangun dalam dirinya,dan dia mengatakan dirinya dewa atau tuhan, dan mulai membenci semua orang.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan berharap mereka yang terluka segera pulih.
Dari Moskow, Putin memerintahkan para pejabatnya memberikan semua bantuan yang diperlukan di Kazan.
Kremlin mengirim pesawat dengan dokter dan peralatan medis ke Kazan, dan menteri kesehatan dan pendidikan negara itu juga menuju ke wilayah tersebut.
Putin juga memerintahkan Victor Zolotov, Kepala Pengawal Nasional Rusia, untuk merevisi peraturan tentang jenis senjata yang diizinkan untuk penggunaan sipil sehubungan terjadinya serangan itu.
Rusia memiliki batasan ketat terhadap kepemilikan senjata api sipil. Tetapi beberapa kategori senjata boleh dimiliki untuk berburu, membela diri, atau olahraga.
Para calon pemilik lulus tes dan memenuhi persyaratan lainnya. Zolotov diharapkan segera memeriksa status senjata yang dapat didaftarkan untuk berburu di Rusia, tetapi dianggap sebagai senjata serbu di tempat lain.
Tersangka penyerang telah diberi izin untuk senapan Hatsan Escort PS pada 28 April 2021. Informasi ini diberikan Alexander Khinshtein, seorang legislator di majelis rendah parlemen Rusia.
Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Khinshtein juga mengatakan Sekolah Nomor 175 tidak memiliki keamanan selain tombol darurat.