Ceritakan Perayaan Idul Fitri di Gaza, WNI: Tak Ada Nuansa Lebaran, Semua Berubah jadi Suram
Seorang WNI menceritakan situasi perayaan Idul Fitri di Jalur Gaza, ungkap tak ada nuansa lebaran dan berubah menjadi seram.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
"(Serangan) menyasar pemukiman warga, anak-anak hingga warga sipil," ungkap Husein.
Bahkan, Husein mengatakan, serangan darat sudah mulai dilancarkan oleh tentara Israel di wilayah utara Gaza.
Imbasnya, ratusan warga setempat terpaksa mengungsi karena nyawa mereka mulai terancam.
Baca juga: Kisah Pilu Ibu yang Terjebak di Konflik Israel-Palestina, Anggap Setiap Rumah Bisa Jadi Kuburan
"Sejak tadi malam tank-tank baja sudah sangat intens melakukan serangan di Gaza bagian timur."
"Akibatnya ratusan warga Gaza di wilayah utara terpaksa mengungsi karena tempat mereka tinggal sudah tidak aman lagi dan mereka terancam kondisinya," ujar Husein.
Lebih lanjut, sampai detik ini jumlah korban yang terdampak paling parah berada di Gaza bagian utara.
Husein pun menyebut rumah sakit yang dibangun oleh umat Islam Indonesia di utara Gaza sangat membantu para korban.
Sebab, rumah sakit tersebut menjadi rujukan utama warga Palestina yang terkena dampak serangan dari tentara Israel.
Husein menceritakan, informasi yang diperoleh dari rekannya yang berada di dekat rumah sakit, situasi yang ada sama mencekamnya.
Puluhan orang datang dalam keadaan terluka dan beberapa di antaranya meninggal dunia.
"Banyak sekali korban meninggal dunia yang sampai di rumah sakit," ungkap Husein.
Kisah Pilu Seorang Ibu Terjebak di Konflik Israel-Palestina
Seperti diketahui, konflik Israel dan Palestina yang semakin memanas membuat masyarakat yang menyaksikannya ikut terkena dampak.
Satu di antara dampak itu dirasakan oleh seorang Ibu lima anak bernama Najwa Sheikh-Ahmad.