Kasus Covid-19 Melonjak, Singapura Akan Berlakukan Sekolah Online Mulai Rabu
Singapura akan menutup sebagian besar sekolah mulai Rabu.semua sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas akan beralih ke online
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Singapura akan menutup sebagian besar sekolah mulai Rabu mendatang, setelah 'negara kota' itu melaporkan capaian jumlah tertinggi kasus infeksi virus corona (Covid-19) lokal dalam beberapa bulan terakhir.
Termasuk diantaranya beberapa kasus yang tidak berkaitan dengan kasus infeksi lainnya.
Pernyataan tersebut disampaikan pemerintah negara itu pada hari Minggu kemarin.
Dikutip dari laman CNBC, Senin (17/5/2021), semua sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas akan beralih ke pembelajaran berbasis rumah.
Aturan ini berlaku secara penuh mulai Rabu mendatang hingga akhir semester sekolah pada 28 Mei 2021.
Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing pun menjelaskan alasan dibalik pemberlakuan kebijakan tersebut.
"Beberapa dari mutasi (virus) ini jauh lebih ganas, dan tampaknya menyerang anak-anak yang lebih kecil," kata Chan.
Perlu diketahui, pada hari Minggu kemarin, Singapura telah mengkonfirmasi terjadinya 38 kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal.
Angka ini merupakan jumlah harian tertinggi sejak pertengahan September 2020, di mana 18 diantaranya tidak terkait dengan kasus penularan lainnya.
Sejak awal pandemi, Singapura telah melaporkan lebih dari 61.000 kasus Covid-19, dengan sebagian besar terkait dengan wabah tahun lalu yang terjadi di asrama pekerja asing.
Baca juga: Setelah Malaysia, Giliran Singapura Berlakukan Lockdown Ketat
Sedangkan untuk catatan kematiannya, hingga saat ini negara itu melaporkan 31 kematian.
Kasus baru yang terjadi pada hari Minggu kemarin adalah jumlah infeksi lokal tertinggi yanag ditemukan di luar asrama dalam setahun terakhir.
"Peningkatan tajam jumlah kasus saat ini mengharuskan kami untuk secara signifikan mengurangi pergerakan dan interaksi dalam beberapa hari mendatang," tegas Chan.