TANGIS Pilu Warga Gaza Kehilangan Keluarga dalam Serangan Udara Zionis Israel
Warga Palestina yang kehilangan hampir seluruh anggota keluarga menceritakan kisah pilunya akibat 10 hari serangan udara Israel ke Kota Gaza
Editor: hasanah samhudi
Maha (36), dan anak-anak mereka Abdel-Rahman (8), Suhaib (14), dan Yahya (11), tewas. Hanya putra mereka yang berusia lima bulan yang selamat.
"Tim penyelamat mengambil anak saya yang berusia lima bulan dari pelukan ibunya yang ditemukan tewas di bawah reruntuhan," kata al-Hadidi.
Bayi itu selamat tetapi wajahnya terluka dan kaki kanannya patah.
"Mereka tidak memberi peringatan, tiba-tiba misil menghantam rumah," kata al-Hadidi.
“Apa yang telah dilakukan anak-anak saya terhadap mereka? Apakah anak berusia lima bulan ini meluncurkan roket ke arah (Israel)?" tanyanya.
Baca juga: China Sebut Hak Veto Amerika Serikat Lemahkan Dewan Keamanan PBB Atas Kejahatan Perang Israel
Saudara laki-laki Maha, Youssef Abu Hatab, istri Yousef, Yasmin Hassan (31), dan ketiga anak mereka Yamen (5), Bilal (10), dan Youssef (11), tewas dalam serangan itu.
Tentara Israel berkilah dalam sebuah pernyataan bahwa serangan udara itu menargetkan Youssef Abu Hatab, yang disebut sebagai komandan senior Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas.
Tapi al-Hadidi mengatakan kepada Al Jazeera: “Dia bukan seorang komandan, ini bohong. Dia adalah pedagang peralatan listrik dan konstruksi biasa, dia tidak memiliki hubungan apa pun dengan kelompok bersenjata. "
"Tentara Israel tidak bisa membenarkan kesalahan membunuhi anak-anak yang tidak bersalah,” ujarnya.
'Dibom tanpa peringatan'
Jumat (14/5), lebaran hari kedua. Saat matahari terbenam, Lina al-Mutrabai'I (26) sedang menata meja untuk makan malam ketika sebuah ledakan mengguncangkan rumahnya. Langit-langit ambruk, menutupi dirinya dan putrinya Sara Zaher (4) di reruntuhan.
“Saya bergegas menyingkirkan puing-puing di atas tubuh saya, lengan dan bahu saya terluka, tetapi saya memikirkan putri saya pada saat itu. Saya menggendongnya dan pergi ke aula di mana suami saya menemukan kami dan membawa kami ke rumah sakit,” paparnya.
Baca juga: Israel Serang Lab Utama Covid-19 di Gaza, Saksi Mata: Tak Ada Tempat Aman di Sini
Sebuah serangan Israel, juga tanpa peringatan, telah mengincar sebuah apartemen tepat di atas apartemen mereka di sebuah bangunan tempat tinggal di jantung Kota Gaza.
Sara Zaher terluka parah oleh pecahan peluru yang mengenai punggung, kaki, dan kepalanya.